Bab 20. Semua Butuh Proses

710 128 9
                                    

Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.

Selamat Membaca

.
.

Esoknya, setelah Sasuke berangkat kerja. Itachi secara diam-diam memasuki kamar adiknya itu. Ia mencari di mana Sasuke menyimpan sisirnya. Hal itu ia lakukan untuk mengambil helai rambut yang nantinya akan digunakan sebagai sampel tes DNA antara Sasuke dan Natsu.

Setelah memeriksa ke seluruh sudut kamar, Itachi tidak berhasil menemukan di man Sasuke menyimpan sisirnya. Tak hilang akal, kini Itachi berjalan ke tempat tidur Sasuke, dia yakin jika di bantal yang ditiduri Sasuke, pasti ada satu atau dua helai rambut yang rontok.

"Dapat!" Itachi tersenyum saat mendapati beberapa helai rambut Sasuke menempel pada bantal. Dengan cepat ia memunggut helaian tersebut dan memasukkannya ke dalan plastik kecil. Selanjutnya, ia akan segera ke rumah sakit untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang sudah didapat.

***

Hari kedua Neji di Tokyo, ia habiskan untuk bermain bersama putra tunggalnya. Kini, mereka berdua berada di taman hiburan. Menaiki berbagai macam wahana dan mencicipi hampir semua jenis jajanan yang dijual di sana. Keduanya tampak sangat bahagia, khususnya bagi Eiji. Bocah laki-laki yang sebentar lagi berumur enam tahun itu tidak pernah menyangka jika akan sedekat ini dengan sang ayah.

"Ayah, nanti apa kita bisa bermain seperti ini lagi?" tanya Eiji disela menikmati es krimnya. Bocah itu takut jika kebahagiaan yang ia rasakan sekarang ini hanyalah sementara, dan besoknya akan kembali seperti semula, di mana ayahnya akan bersikap cuek kembali.

Neji menyadari ada gurat kekhawatiran di wajah putranya. Pria itu lantas tersenyum dan membawa tubuh kecil itu ke dalam pangkuannya.

"Bisa dong, Nak. Mulai besok, Eiji akan selamanya tinggal bersama ayah. Ayah janji akan menyempatkan diri untuk bermain dengnmu disela-sela pekerjaan ayah," jelas Neji.

"Janji?" tanya Eiji memastikan.

"Tentu, Nak. Ayah janji..." Neji memeluk tubuh Eiji dengan erat. "Maaf karena selama ini ayah sudah sering mengabaikanmu," lirihnya.

"Terima kasih, ayah. Aku sayang ayah." Eiji menyembunyikan wajah di dada Neji.

"Ayah juga menyayangimu, Nak."

Berada di momen seperti ini, Neji tiba-tiba teringat akan Natsu. Nasib Eiji dan Natsu tidak jauh berbeda, mereka adalah anak-anak yang sedari awal tidak direncanakan bahkan diharapkan kehadirannya. Namun, sekarang Neji sadar jika anak-anak seperti mereka tidak salah, mereka tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Pada kasus Neji, hubungan antara ia dan sang putra sebenarnya baik-baik saja, hanya saja keegoisan Neji yang membuatnya jauh dari Eiji. Sementara Naruto, wanita malang itu memiliki trauma hingga membuatnya tidak bisa berada di dekat sang anak. Baik Naruto maupun Natsu, keduanya pasti sama-sama tersiksa. Sekarang, semuanya tergantung pada usaha Naruto untuk bisa mengalahkan traumanya dan bisa kembali bersatu dengan putranya.

Tidak jauh dari sana, seorang wanita berkacamata hitam duduk sambil menikmati minumannya. Ia sudah mengikuti kegiatan ayah dan anak itu seharian ini dan membayangkan jika dirinya juga ada di tengah-tengah mereka, pasti akan sangat menyenangkan. Hanya saja, sesuatu menahannya untuk melakukan itu. Apa lagi kalau bukan ego dan gengsi.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang