Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : ChapteredDisclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.Selamat Membaca
.
."Ternyata kau tidak seperti yang ku harapkan. Keluarlah! Aku ingin menenangkan diri terlebih dahulu."
.
Kerlap-kerlip lampu disco menghiasi sebuah ruang remang-remang yang biasa menjadi tempat berkumpulnya manusia penyuka hiburan malam. Musik keras bergema ke segala penjuru ruangan, di lantai dansa semua orang bergoyang ria mengikuti alunan musik bergenre dancehall.
Di meja bar, seorang pria tampak mabuk. Ia hampir kehilangan kesadaran setelah menenggak beberapa gelas minuman beralkohol tinggi.
"Aku pria malang yang menyedihkan..."
"Kekasihku pergi..."
"Aku pria bejat..."
"Aku telah memperkosanya..."
"Sekarang aku cacat..."
"Hahahhaaa..."
Pria yang tengah meracau itu adalah Sasuke. Setelah pertengkarannya dengan Hinata, ia tidak lagi fokus bekerja. Sepulang dari kantor sore tadi, Sasuke langsung melajukan mobilnya menuju sebuah pub.
"Hei tampan, mau aku temani?" Seorang wanita berdandanan menor dan berbaju mini datang menghampiri Sasuke. Ia menawarkan diri untuk menemani si pria malang kesepian itu.
Sasuke memandang si wanita dengan seksama. Kebanyakan minum membuat pandangannya mengabur, terlebih pencahayaan minim di sana membuatnya tak bisa melihat dengan jelas.
"Siapa kau?" Tanya Sasuke.
"Aku wanita yang mungkin bisa membuatmu tidak kesepian lagi. Mau aku temani? Atau kita langsung ke hotel saja?" Wanita itu masih gigih menawarkan diri. Lagi pula siapa kaum hawa yang tidak tergiur melihat ketampanan Sasuke, kesampingkan dulu sikap brengseknya pada Naruto.
"Hahahhahaaa." Tawa Sasuke menyembur. "Pergilah! Aku sama sekali tidak tergoda denganmu. Senjataku tidak bisa berdiri, aku pria cacat. Pergilah! Huss..." Usir Sasuke.
Wanita itu mendengus. "Dasar pria aneh!" Ucapnya sebelum berlalu pergi meninggalkan Sasuke untuk kemudian mencari mangsa baru.
"Ada apa denganmu, Sobat?" Seorang pria datang menghampiri dan menepuk pundak Sasuke.
Sasuke mendongak, ia mendapati sepupunya sudah berdiri di samping kursi tempatnya duduk. "Sai, kau datang?" Walaupun Sasuke tidak melihat dengan jelas wajah siapa yang menepuk pundaknya, tapi dari suaranya Sasuke tahu jika itu adalah suara milik Sai.
Sai mendaratkan pantatnya pada kursi di samping tempat duduk Sasuke. Ia menatap prihatin sepupunya yang tampak berantakan itu. "Ada masalah apa?" Tanya Sai. Ia tahu, Sasuke tidak akan mengunjungi tempat hiburan malam ini jika tidak ada masalah yang sedang membebani pikirannya.
"Aku bertengkar dengan Hinata." Dalam kondisi mabuk, Sasuke masih bisa menjawab pertanyaan Sai dengan tepat.
"Apa masalahnya?" Tanya Sai. Baru kali ini ia melihat Sasuke kacau saat bertengkar dengan Hinata, biasanya hanya sebatas selisih pendapat dan Sasuke tidak akan sampai mabuk begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby
RomanceMasa lalu yang menyakitkan, di mana seorang pemuda memperkosanya dengan kejam, membuat Naruto akhirnya memutuskan untuk menjadi seperti apa yang dituduhkan pemuda itu padanya. Penasaran? Yuk...baca😁