Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : ChapteredDisclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.Selamat Membaca
.
.Sasuke membuka matanya berat, kepalanya terasa berdenyut nyeri. Kadang ia merasa menyesal kenapa harus meminum minuman laknat itu setiap kali rasa sakit akibat pengkhianatan itu menggerayangi dadanya. Efek yang dirasakannya setiap pagi sungguh menyiksa.
"Di mana ini?" Sasuke memerhatikan ruangan yang kini ditempatinya. Walaupun penglihatannya masih buram, tapi ia yakin jika saat ini ia bukan berada di dalam kamarnya.
"Sudah bangun?" Sebuah suara dingin dan berat menyapa telak indra pendengaran Sasuke.
Sasuke mengedarkan pandangan, ia menemukan sesosok yang menjulang tinggi tengah menatap dirinya dengan pandangan datar sembari berpangku tangan.
Mata Sasuke melotot begitu mengetahui siapa yang kini tengah berdiri di hadapannya. "Shika-maru?" Ucapnya terbata.
"Bersihkan dirimu, setelah itu segera pergi dari sini!" Kata Shikamaru ketus, lalu segera beranjak meninggalkan kamar.
"Argghh..." Sasuke mengacak kasar rambutnya yang memang sudah tidak beraturan bentuknya, sama seperti hidupnya yang sudah tidak jelas ini. Orang tua dan sahabat yang membenci dirinya, serta kekasih yang berkhianat. Kepada siapa lagi ia bisa bercerita dan berkeluh kesah.
Tak ingin berlama-lama merutuki kemalangan dirinya. Sasuke memutuskan untuk membersihkan diri, ia sudah tidak tahan dengan bau busuk dari alkohol di tubuhnya.
Setelah membersihkan diri, Sasuke keluar dari kamar dengan pakaian yang rapi dan bersih. Selesai mandi tadi, ia menemukan pakaian baru di atas tempat tidur. Pasti itu pakaian Shikamaru, pikirnya.
Sasuke harus melewati ruang makan saat akan menuju pintu depan, niatnya ingin langsung pulang karena tak ingin bertemu lagi dengan Shikamaru, ia takut sahabatnya itu akan semakin membenci dirinya jika ia berlama-lama di sini. Namun, penampakan tiga manusia yang sedang duduk di meja makan, tak bisa ia abaikan begitu saja.
"Terima kasih atas bantuannya, kalau begitu aku pamit pulang," ucap Sasuke seraya menundukkan sedikit kepalanya.
"Sasuke, sebaiknya kau duduk. Kita sarapan dulu!" Pinta istri Shikamaru yang bernama Temari.
Sasuke terdiam, ia masih berdiri mematung di tempatnya. Sekilas, ia melihat Shikamaru yang tetap santai menyantap makanannya.
"Hm, sebaiknya aku pulang saja. Silakan kalian lanjutkan sarapannya. Maaf mengganggu waktu kalian," balas Sasuke yang merasa tidak enak hati karena terlalu lama berada di sana.
"Tidak baik pergi sebelum sarapan, ayo duduklah!" bujuk Temari.
"Tidak masalah, lagi pula aku tidak terlalu lapar," tolak Sasuke.
Kruk... Kruk...
Tepat setelah Sasuke mengatakan hal itu, bunyi perutnya yang keroncongan memecah keheningan yang terjadi. Temari yang mendengar itu hanya bisa tersenyum, sedang Shikamaru tetap dengan ekspresi datarnya. Sementara Sasuke? Jangan ditanyakan lagi betapa malu dirinya saat ini. Wajah dan telinganya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby
RomanceMasa lalu yang menyakitkan, di mana seorang pemuda memperkosanya dengan kejam, membuat Naruto akhirnya memutuskan untuk menjadi seperti apa yang dituduhkan pemuda itu padanya. Penasaran? Yuk...baca😁