Bab 21. Meminta Maaf

858 134 17
                                    

Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.

Selamat Membaca

.
.

Jarak antara Tokyo dan Yokohama tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam, Sasuke sudah sampai di area parkir gedung kantor Neji. Ia memilih duduk diam di dalam mobil, sampai nanti ia melihat Naruto keluar baru setelah itu mengikutinya ke tempat wanita itu tinggal. Ia tidak mungkin menemuinya di kantor karena bisa mengundang perhatian para karyawan di sana.

Tak terasa waktu cepat berlalu, kini senja datang menyapa. Langit yang semula biru mulai berganti menjadi kuning keemasan. Sasuke keluar sebentar dari mobilnya untuk membeli air mineral dan juga roti. Ia tak menduga jika Naruto akan keluar selama ini, hingga membuat perutnya yang tidak terisi sempurna siang tadi, kembali meraung minta diisi. Untung saja ada sebuah mini market di dekat kantor Neji, jadi Sasuke tidak perlu usaha untuk mencarinya.

Sekembalinya dari mini market, Sasuke langsung mengeksekusi apa-apa saja yang sudah dibelinya. Pertama, ia menenggak air mineral sampai habis setengah botol, selanjutnya ia memakan rotinya dengan cepat.

Deg

Jantung Sasuke berdentum hebat saat melihat sosok wanita yang ditunggunya keluar dari pintu utama gedung. Ia menegakkan badan dan siap menyalakan mobilnya ketika sosok itu sudah masuk ke dalam Porsche kuning yang terparkir cukup jauh darinya.

Saat Porsche mulai melaju, Sasuke pun mengikutinya dari jarak aman. Tidak ingin terlalu dekat karena takut disadari oleh Naruto jika ada yang mengikutinya.

Sepanjang perjalanan, pikiran Sasuke mulai berkecamuk. Niatnya mantap sebelum datang ke sini, tapi sekarang nyalinya seakan ciut. Bagaimana kalau nanti Naruto tidak bersedia bertemu dengannya atau yang lebih buruknya lagi wanita itu akan histeris dan berujung pingsan seperti sebelumnya.

Tak sampai sepuluh menit, mobil Naruto memasuki basement sebuah apartemen mewah. Sasuke turut masuk dan ikut memakirkan mobilnya tak jauh dari mobil Naruto.

"Huhhhhh..." Sasuke menghembuskan napas pelan.  Apapun yang terjadi nanti, satu yang pasti, ia harus bisa menemui Naruto saat ini juga. Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, atau ia tidak akan mendapatkannya lagi.

Awalnya Sasuke sedikit was-was, apartemen mewah seperti ini pasti memiliki keamanan yang ketat, tapi ternyata ia salah. Dengan bebas ia dapat melenggang masuk mengikuti Naruto.

Sasuke melihat jika kini Naruto sampai di depan sebuah lift, ada beberapa orang juga yang sedang menunggu di sana. Pria itu mulai panik, jika dia tidak ikut masuk lift sekarang, maka ia tidak akan tahu lantai mana yang akan dituju oleh Naruto.

Pintu lift terbuka, tidak ada lagi waktu untuk berpikir. Akhirnya Sasuke memberanikan diri untuk masuk bersamaan dengan Naruto dan beberapa orang lainnya. Pintu pun tertutup, jantung Sasuke berdetak semakin liar. Ia terus membuang muka ke samping kiri agar Naruto yang berada di sisi kanan tidak menyadari kehadirannya. Ini benar-benar sebuah tantangan yang menguji adrenalin Sasuke. Bayangkan, jika Naruto sadar, apa yang akan terjadi? Di dalam lift yang tidak seberapa besarnya itu dan juga beberapa pasang mata yang bakal menyaksikan.

Nasib mujur, sampai di lantai tujuh, Naruto dan satu orang lainnya keluar dari dalam lift. Tak membuang waktu, Sasuke pun ikut keluar. Ia kembali mengikuti langkah Naruto dengan aman tanpa ketahuan.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang