Bab 14. Sukses

1.2K 167 16
                                    

Anime : Naruto
Rate : M
Genre : Drama, Romance, Hurt
Lenght : Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to M. Kishimoto.
Warning : Familiar story, Absurd, OOC, Typos and Genderswitch.
Pic's source : Pinterest
.
.

Selamat Membaca

.
.

"Argghhhh...."

BRAKK

Sasuke membanting gelas minuman beralkohol yang baru saja di tenggaknya. Terhitung, ini sudah gelas kelima yang ia habiskan.

"Wanita sialan!" jeritnya penuh kesakitan. Saat ini, bayangan pergumulan Hinata dan Toneri tengah menari-nari dalam kepalanya. Dadanya menjadi sesak dan sangat sulit untuk bernapas.

"Tambah lagi minumannya!" pinta Sasuke pada seorang bartender yang tampak sibuk melayani pesanan tamu lain dari bar tersebut.

"Baik, Tuan." Setelah selesai melayani pelanggan lain, bartender pria yang terlihat masih muda itu, segera membuatkan pesanan Sasuke. Tak berselang lama, segelas vodka sudah tersaji di hadapan Sasuke.

Tanpa membuang waktu, bungsu dari Uchiha itu segera menandaskan isi gelasnya. Setelah itu ia memesannya lagi. Niatnya adalah agar cepat teler dan dapat melupakan semua kesakitan yang hari ini dirasakannya.

Setengah jam berlalu, saat ini Sasuke sudah teler dan kehilangan kewarasannya. Pria itu sibuk bicara sendiri, dan kemudian tertawa seperti orang gila.

"Aku mau menari, hehe..."

Sasuke berjalan sempoyongan menuju lantai dansa. Di sana ia berjoget ria seperti orang gila, bergerak ke sana- ke mari tak tentu arah. Sesekali ia akan ikut bergabung pada sekumpulan orang yang berjoget, lalu pindah pada kelompok lainnya.

"Hei, kau tampan juga." Seorang wanita muda berpakaian sexy menggoda Sasuke, mereka berjoget saling berhadapan. Dengan nakal, tangan wanita itu mulai menggerayangi dada Sasuke.

Pria itu tersenyum sinis, mendapat perlakuan seperti itu, ia tidak tinggal diam. Tangannya merayap ke tubuh si wanita dan berhenti di pant*t, dengan gemas diremasnya bongkahan sintal milik wanita itu.

"Aghh..." Dengan sengaja wanita itu mendesah. Sejak pertama kali melihat Sasuke turun ke lantai dansa, ia sudah mengincari pria itu. Siapa wanita yang tidak akan tergiur oleh wajah rupawan dan badan atletis Sasuke. Wanita itu ingin sekali merasakan Sasuke bergoyang di atasnya.

"Dasar jal*ng!" Sasuke menampar pant*t itu berkali-kali.

BUKK

"Sialan! Berani sekali kau menyentuh wanitaku!"

Sasuke tersungkur ke lantai setelah mendapat bogem mentah dari seorang pria yang baru datang.

"Sayang, dia tadi meremas pant*tku, dia kurang ajar sekali, padahal aku hanya ingin berdansa." Si wanita yang takut ketahuan karena telah menggoda Sasuke, justru memutar balikkan fakta.

"Dasar brengsek!" Mendengar pengakuan kekasihnya, pria itu kembali meninju wajah Sasuke. Kakinya ikut menendang tubuh pria malang tersebut. Sudah dikhianati sang kekasih, kini ia harus babak belur di tangan orang asing.
Beberapa orang yang melihat kejadian itu bersorak riuh, hal itu tentu saja mengundang perhatian si penjaga keamanan.

"Cukup sudah, bubar!" teriak salah seorang penjaga keamanan berbadan besar dan berpakaian serba hitam.

Semua orang di sana langsung menjauh dan kembali pada kegiatannya masing-masing. Sasuke yang tubuhnya sudah lemah tak bisa bangkit lagi. Ia terbaring pasrah, masih di lantai dansa.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang