𝑻𝒊𝒈𝒂 𝒑𝒖𝒍𝒖𝒉

705 78 13
                                    


--oOo--

Selamat membaca♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca♥️







































































































Alrey menatap wanita didepannya dalam diam sambil menggendong Austin dipangkuannya yang sedang terlelap. Arvin lagi ngobrol sama seorang dokter diluar, gatau ngomong apa.

Chelsea tadi pingsan dan masih gatau apa penyebabnya, ditambah lagi dengan darah yang keluar dari mulut Chelsea. Beneran bikin Alrey dan Arvin panik setengah mati, sedangkan Austin cuma bisa ngeliatin dengan muka bingung dari tempat tidur bayi dia.

Suara pintu dibuka membuat Alrey cepat-cepat noleh kearah Arvin karna penasaran sama keadaan Chelsea. Alrey dari tadi udah negative thinking aja takut si Chelsea keracunan bubur buatan dia dan ini semua salah dia. Bahkan mukanya udah sampe pucat dan dia gemeteran.

Saking paniknya dia sampe mikir kalau Chelsea sakit beneran karna salah dia, dia bakal diusir dari rumah dan gak dianggep anak lagi. Daritadi dia udah ketar-ketir sendiri.

"G-gimana?"

Arvin menghela napas dan tersenyum. "Tenggorokannya luka karna terlalu sering batuk. Bunda demam tinggi karna radang tenggorokan makannya pingsan, tapi keadaannya sekarang udah membaik kok."

Arvin pikir Alrey bakal menghela napas lega sambil mengucap syukur, taunya anak itu malah nangis kejer sambil berkali-kali bilang maaf karna gabisa jagain bundanya dengan baik.

Alrey bahkan curhat ke Arvin kalau dia udah takut Chelsea itu keracunan makanan buatan dia.

Arvin hanya bisa geleng-geleng kepala karna Alrey ini terlalu overthinking. Cowok itu mengelus kepala Alrey lembut, mencoba menenangkannya.

"Kok bisa sih mikirnya sejauh itu? Hm?"

"Takut aja... Nanti kalau kalian usir aku gim-"

"Heh! Ngomongnya! Gamungkin dong kami usir abang!"

Alrey makin nangis kejer. Austin daritadi cuma jadi penonton doang.

Arvin berlutut didepan Alrey dan mengusap air mata cowok itu. "Kamu adalah bagian dari kami. Kamu adalah anak kami. Oke?"

Alrey ngangguk dan baru mau ngomong tapi suara rintihan kecil menghentikan kegiatannya. Dia menoleh mendapati Chelsea yang membuka matanya dan menatap Arvin, Alrey dan Austin bergantian. Setelah itu ia tersenyum.

[2] 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄𝐇𝐎𝐋𝐃 -𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇  𝑭𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅𝒛𝒐𝒏𝒆- (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang