Hilang!!
Berulangkali Harla memeriksa tas dan laci-laci kubikelnya untuk mencari flashdisk berisi laporan yang akan dipresentasikan di meeting nanti oleh Pak Gika, ia juga berulangkali mengecek komputernya, tapi memang sepertinya file tersebut hilang. Sebentar ia berharap bahwa file yang ia persiapkan sudah terkirim kepada Pak Gika melalui e-mail, tapi ketika ia membuka kotak keluar e-mailnya, file tersebut memang tidak ada. Padahal ia sudah bersusah payah mengerjakan itu selama 3 hari, bahkan ia belum tidur hanya untuk mengerjakan itu, dimana file tersebut ditugaskan Pak Gika sebagai ujian kompetensinya untuk bulan ini, kalau file itu hilang, maka Harla tidak dapat nilai apa-apa dan Pak Gika akan gagal mempresentasikan laporan hari ini.
"Mbak, tolong periksa meja belajar kakak dikamar, ada flashdisk warna biru tua nggak ya?" Harla menelvon Mbak Marni dirumah, ia berharap bahwa flashdisk tersebut tertinggal dirumah.
"Dikotak Fd coba lihat, Mbak."
"Oh, nggak ada, ya. Thanks ya, Mbak." Harla putus asa, ia bingung kenapa file-nya tiba-tiba bisa hilang padahal dia sudah menyiapkan banyak copyan, dan lebih anehnya lagi semua kopiannya juga ikut hilang.
"Kenapa, Har?" Deon yang menyadari tingkah aneh Harla menanyainya,
"Laporan gue ilang, padahal mau dipake buat presentasi sama Pak Gika hari ini." jawabnya lesu, ia membuka sheet baru untuk mengulang laporannya.
"Loh, kok bisa ilang? nggak lo bikin copyannya emang?" Chia turut menanyainya,
"Gue udah bikin banyak malah, tapi file di komputer gue ilang, flashdisk nya juga ilang. Padahal sebelum makan siang tadi masih ada," curhat Harla,
"Wah, ada yang sabotase kerjaan lo, nih. Laporin aja ke Pak Gika sana, nggak bakal sempet kalau lo bikinin yang baru." Deon berkata dengan curiga sambil memberi usul,
"Jahat banget kalau sampai ada yang sabotase, tapi kemungkinan besarnya emang gitu sih. Kan nggak mungkin tiba-tiba ilang semua padahal kopiannya banyak, mana flashdisk nya ikut ilang juga." Chia menanggapi, Harla menjadi kepikiran, tapi siapa yang berniat menyabotase dia? dan juga, salah apa dia?
Dengan langkah berat, Harla menghampiri Pak Gika keruangannya, ia mengetuk pintunya dengan ragu,
"Masuk." suara Pak Gika terdengar dari dalam ruangannya untuk memberinya izin untuk masuk keruangannya,
"Eh, Har, kenapa?" tanya beliau setelah melihat Harla masuk, Harla tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Gika dengan cepat, dia bingung memilih kata yang tepat untuk menyampaikan berita buruk ini. Ia menggigit bibirnya karena takut,
"Hey, kenapa?" tanya Pak Gika sekali lagi, Ia menatap Harla bingung,
"Ada masalah?" lanjutnya ketika Harla belum berbicara sepatah katapun,
"Pak, data yang akan kita pakai buat presentasi hari ini, hilang." akhirnya Harla berani mengeluarkan suaranya, ia menundukkan kepala karena tidak sanggup melihat Pak Gika,
"Hilang kenapa?" Pak Gika menanyainya dengan tenang dan lembut, mendapati respon Pak Gika yang seperti itu, Harla pun memberanikan diri mengangkat kepalanya.
"Saya juga nggak tau, Pak. Sebelum makan siang masih ada file-nya, pas balik udah nggak ada lagi, Flashdisk nya juga hilang." Kata Harla,
"Kamu sini deh," Harla mendekat kearah Gika setelah dipanggil,
"File kamu udah ada sama saya, kok, tenang aja, ya." Harla lega ketika melihat file nya sedang dipelajari oleh Pak Gika di laptopnya,
"Kemaren pas kamu minta bantuan saya untuk ngajarin kamu, kamu kan kirim ke e-mail pribadi saya, jadi masih aman." lanjutnya, Harla kemudian bersyukur karena mengikuti saran Pak Gika untuk mengirimkan file tersebut ke e-mail pribadinya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)
RomanceHighest rank: rank 1 dalam lovehaterelationship rank 1 dalam officelovestory Si Cowok mikirnya si ceweknya pembantu, tapi kok modis? Si Cewek mikirnya si cowok ini udah nikah, suami istri kok mirip? Ini tentang Argika Demian Hutomo yang penasaran s...