Udah hari Senin aja ternyata...
Gika tidak menyadari bahwa hari ini dia harus berangkat lebih cepat ke kantor karena penerimaan karyawan magang di kantornya. Dengan santai, ia menyantap sarapannya sambil memainkan ponsel pintarnya.
"Dimane lu? jangan lupa, hari ini, ada anak magang di divisi lu." Gika tersedak minumannya saat membaca pesan dari Ariska,
Yaampun! dia lupa!
Gika meninggalkan sisa sarapannya di meja makan dan menaiki tangga menuju kamarnya dengan berlari, dia belum mengganti pakaian rumahnya dengan pakaian kerja!
Ia mengenakan pakaiannya secara asal, dan terkesan berantakan. Kemejanya belum terkancing sepenuhnya, dan dasinya juga belum terpasang dengan benar. Yah, Gika berantakan. Dia menatap jam dinding di kamarnya, 7.10! Jika 5 menit lagi dia tidak berangkat, maka dia akan terlambat.
Sepatu?
ah, sudah ada di mobil.
Gika mengeluarkan mobilnya dari garasi, berhasil dengan baik! beruntung dia tidak menabrak apapun.
Sebagai salah seorang yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa magang, Gika harus merelakan sedikit waktunya untuk memberi arahan kepada sang mahasiswa dan juga rekan lainnya yang akan bersinggungan langsung dengan sang mahasiswa magang. Gika harus membicarakan ini dengan Pak Erden nanti, bisa-bisanya sang atasan menugaskannya mengurusi anak magang?
"Yaampun! baru balik dari hutan, lo?" Ariska sangat kaget melihat penampilan Gika ketika pria itu memasuki gedung kantor.
"Berisik, Ar. Mahasiswa magangnya udah datang?" Tanya Gika,
"Udah dari tadi, bentar gue bawain ke ruangan lo. Lo beberes dulu, gih. Entar ditegur Pak Erden lagi lo."
Gika menuruti perkataan Ariska dan segera berjalan menuju lift yang akan mengantarnya ke ruangannya di lantai 3 gedung.
Tak lama, Ariska datang keruangannya bersama dengan seorang mahasiswi yang sangat familiar dimata Gika, loh, si tetangga depan rumah?
"Loh, kamu?"
"Kamu tetangga depan rumah, kan?"
Gika dan si mahasiswi magang yang bernama Harla tersebut bersuara bersamaan.
☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆
"Hati-hati, Kak." Sharon, mama-nya Harla berkata demikian ketika memberangkatkan Harla pagi ini. Harla memang berangkat ke kantor lebih awal karena ada acara perkenalan peserta magang. Harla tersenyum ke arah mama-nya dan memasuki mobil yang sudah disiapkan untuknya.
"Ke 'A-Z' ya, Kak. Lumayan jauh, nih." Kata Pak Ardi, orang yang akan mengantarnya ke kantor.
"Iya, nih, Pak. Makanya kemaren aku ogah ikutan sebenarnya, eh, proposalnya malah lolos seleksi. Bikin kesel, ih." Curhat Harla, curhatan tersebut membuat Pak Ardi tertawa kecil.
"Tiduran dulu aja, Kak. Nanti kalau udah sampai, saya bangunin." usul Pak Ardi, Harla menerima usulan itu dengan baik. Dia memejamkan matanya untuk sejenak. Karena Harla yang memejamkan matanya, ia tidak menyadari bahwa mereka sudah tiba ditempat tujuan.
"Kak, udah nyampe," Pak Ardi membangunkan Harla. Harla pun membuka matanya dan terkejut ketika menyadari bahwa mereka sudah berada disebuah parkiran gedung.
"Oh, iya, terimakasih, Pak Ardi." Kata Harla, ia merapikan dirinya sebelum keluar dari mobil. Ia menyempatkan diri untuk singgah di kafe gedung yang terletak di lantai 1 untuk menikmati segelas kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)
RomanceHighest rank: rank 1 dalam lovehaterelationship rank 1 dalam officelovestory Si Cowok mikirnya si ceweknya pembantu, tapi kok modis? Si Cewek mikirnya si cowok ini udah nikah, suami istri kok mirip? Ini tentang Argika Demian Hutomo yang penasaran s...