Flashback to Senin sebelum Gika ke Nias.
"Gika, gue boleh minta tolong ke lo nggak? lo keruangan gue, ada berkas laporan dimap warna kuning yang lupa gue kasih ke Pak Erden, tolong cariin ya." Pinta Pak Evan dari ujung telvon, seperti yang diketahui oleh Gika, atasannya tersebut memang sedang berada diluar kota sekarang.
"Kan Bapak punya sekretaris, kenapa nggak minta tolong sama beliau aja?" protes Gika, tentu saja dia protes karena ia sedang mengejar target agar ia bisa ke Nias hari Sabtu dan ambil cuti di hari Senin.
"Dia nggak masuk, Ka. Tolong banget lah ya," mohon Pak Evan, dengan ogah-ogahan Gika bergerak keruangan Pak Evan dilantai 4 bangunan kantor mereka. Setiba disana ia langsung mencari map kuning yang disebutkan oleh Pak Evan, banyak map kuning diruangan Pak Evan hingga ia harus membaca judulnya satu-persatu.
Ketika Gika memeriksa laci meja atasannya tersebut, ia menemukan sesuatu disana, yaitu flashdisk Harla yang digunakan untuk menyimpan laporan keuangan mereka bulan lalu. Gika mengernyitkan dahinya dan bertanya-tanya kenapa fd ini berada dilaci meja kerja Pak Evan. Ia sempat berfikiran positif kalau itu hanya fd yang mirip bukan yang sama, tapi setelah ia baca namanya, ia yakin bahwa fd itu adalah milik Harla. Meskipun begitu, Gika masih melanjutkan pencariannya. Ia mencoba menghubungi Pak Evan untuk menanyakan posisi berkas yang beliau sebutkan itu, namun, pria itu tidak lagi mengangkat telvonnya. Dengan sabar ia membaca judul berkasnya satu persatu.
Tidak menemukan apapun, Gika meletakkan tangan kirinya didekat sebuah kotak file dan kotak tersebut tak sengaja terdorong hingga terjatuh, Gika mendesah dan berusaha merapikan kotak tersebut, namun ketika itu ia menyadari ada sesuatu yang berbeda dari dinding didepannya. Gika sedang menghadap kursi kebesaran sang atasan yang berarti dinding tersebut berada dibelakang kursi tersebut, Gika dapat melihat sebuah ruangan lain disana. Pada awalnya, Gika menanggapi itu biasa, karena rata-rata petinggi perusahaan ini memang memiliki ruang istirahat pribadi. Hanya saja ia bertanya-tanya, bagaimana mungkin ia bisa membuka ruangan itu tanpa ia sadari? apa Pak Evan lupa menutupnya? Gika berniat menutup pintu ruangan tersebut karena khawatir ada orang lain yang akan melihatnya, saat ia tak sengaja melongok kedalam ruangan tersebut tampak disana ada sebuah map kuning yang tergeletak diatas kasur kecil. Gika semringah, sepertinya ia menemukan berkas yang ia cari daritadi.
Dengan semangat, Gika memasuki ruangan tersebut untuk mengambil map tersebut, ia membaca judulnya dan bersorak senang karena itulah berkas yang ia cari. Ia memeriksa file tersebut, dan dia tersenyum mendapati tandatangan Pak Evan disana. Sepertinya Pak Evan lupa mengembalikan file ini keruangannya sebelum berangkat keluar kota. Gika membalikkan badannya ke arah dinding dibelakangnya (re; depan kasur kecil Pak Evan), dan dia sangat terkejut ketika mendapati foto Harla yang dipajang dengan bingkai yang lumayan besar, begitu pula dengan fotonya yang dipajang berdampingan dengan foto Harla. Gika mundur beberapa langkah dan tak sengaja ia terjatuh dikasur Pak Evan. Tubuhnya bergemetar ketika mendapati itu, fotonya itu adalah foto yang belum pernah ia lihat sendiri dan sepertinya memang diambil secara candid yang artinya Gika memang tak sadar kamera pada saat itu. Kedua foto tampak jelas karena pencahayaan diruangan ini tertata dengan baik.
Apa ini? apa Pak Evan sejenis dengan stalker? kenapa ada fotonya dan foto Harla terpajang disana? dilihat dari pakaiannya, sepertinya foto itu diambil bertahun-tahun lalu saat ia masih duduk dibangku kuliah!
Setelah sadar dari keterpakuannya, Gika mencoba bangkit dan memeriksa foto-foto itu lebih dalam. Gika mendapati sebuah gambar-gambar yang dihubungkan dengan benang dibawah masing-masing foto. Ada foto-foto yang lebih kecil disana, dibawah foto Gika ada foto rumahnya, foto-fotonya ketika menerima penghargaan dikampus, foto orang-orang yang dekat dengannya, foto-fotonya ketika sedang menghajar mahasiswa-mahasiswa lainnya. Gika ingat masa-masa kelam ini, dulu dia bukan mahasiswa teladan yang sangat dihormati orang-orang, orang-orang takut kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)
RomanceHighest rank: rank 1 dalam lovehaterelationship rank 1 dalam officelovestory Si Cowok mikirnya si ceweknya pembantu, tapi kok modis? Si Cewek mikirnya si cowok ini udah nikah, suami istri kok mirip? Ini tentang Argika Demian Hutomo yang penasaran s...