"Kamu ngelihatin apa sih, Ka? Bukannya siap-siap mau ke gereja malah bengong disini." Suara Arika, Kakak Gika menganggu kegiatan Gika.
"Cici ngapain masuk kamar aku?" Katanya protes.
"Lah, kamu daritadi dipanggilin nggak nyahut-nyahut."
"Aku udah mandi, tinggal ganti baju. Cici keluar dulu ah!" Usirnya.
"Udah jam setengah delapan loh ini." Kata Rika.
"Iya tau. Cici keluar dulu pokoknya."
Mengalah, akhirnya Rika keluar dari kamar Gika.
Jadi apa yang membuat Gika termenung di dekat jendela kamarnya? Sebenarnya Gika bukannya termenung, tapi sedang menonton seorang gadis yang sedang membersihkan balkon yang berada di depan kamar Gika. Gika sudah selesai mandi daritadi, tapi ketika ingin menarik gorden jendela agar tertutup, Gika mendapati bahwa seorang gadis dari tetangga rumah depan sedang membersihkan balkon. Mengamati kegiatan gadis itu sepertinya sudah menjadi candu baru bagi Gika, entah mengapa demikian.
Tak mau berlama-lama lagi, akhirnya Gika segera menarik gorden dan mengganti bajunya. Hari ini, hari pertama dia ibadah di gereja ini, tak etis kalau dia datang terlambat.
"Sumpah deh, Ka! Kamu tuh ngapain aja sih? Lama banget!" Protes Rika ketika Gika turun dari kamarnya.
"Santai, Ci. Ini gerejanya deket, bisa jalan kaki. Kalau jalan kaki paling 10 menit"
"Tinggal 15 menit lagi, masih aja banyak alesan." Gerutu Kakaknya.
"Daripada cici ngomel gitu, mending bukain gerbang deh."
"Tuh kan, nyuruh aja kerjaan."
"Cici banyak protes ih, aku tinggal baru tau rasa."
"Berani kamu?"
"Nggak, Ci. Damai dah damai."
Rika akhirnya mau membuka gerbang, membiarkan mobil Gika keluar dari garasi dan kembali menutup gerbang setelah Gika berhasil mengeluarkan mobilnya.
"Kamu tuh cocoknya gabung di kebaktian pemuda, Ka. Siapa tau kan jodoh kamu datangnya dari sana." Kata Rika.
Gika yang sedang fokus menyetir hanya menjawab seadanya.
"Malas, Ci. Pemudanya masih umuran 20++, sedangkan aku udah 30+. Obrolannya udah nggak nyambung lagi. Canggung pula."
"Banyak banget alesan kamu, Ka. Heran deh cici."
"Jangan ditanya makanya."
Gika mengarahkan mobilnya ke arah lahan parkir gereja, mereka tiba lebih cepat dari yang diduga. Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan benar, Gika menyerahkan kunci mobilnya ke petugas parkir. Hal ini bertujuan untuk menghindari situasi kacau apabila terjadi sesuatu di parkiran.
"Selamat datang dan selamat beribadah." Seorang gadis yang sepertinya bertugas sebagai penerima tamu menyambut mereka dengan senyuman manis, Gika bahkan sempat terpana dibuatnya sampai-sampai Rika harus menegur Gika dulu baru Gika tersadar dari keterpanaannya.
Selama prosesi ibadah, Gika tidak bisa fokus karena perempuan cantik yang tadi menyambutnya ternyata duduk disebelahnya.
Urusan cewek cantik aja Gika langsung numero uno.
Selesai prosesi ibadah, Gika sebenarnya berniat mengajak perempuan itu berkenalan. Sayangnya setelah selesai ibadah, perempuan itu sudah hilang.
Apes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)
RomanceHighest rank: rank 1 dalam lovehaterelationship rank 1 dalam officelovestory Si Cowok mikirnya si ceweknya pembantu, tapi kok modis? Si Cewek mikirnya si cowok ini udah nikah, suami istri kok mirip? Ini tentang Argika Demian Hutomo yang penasaran s...