Part 24 : The End of the Voice.

301 19 6
                                    

Judul lagu multimedia : Eddy Kim ~ When the Night Falls ost. While You Were Sleeping.
.
One of My favorite ost. for the last part.
.

Beberapa hari terakhir syuting untuk dua episode akhir Voice season 2 adalah masa yang berat secara mental dan fisik bagi semua pemain, terlebih setelah mereka membaca keseluruhan perubahan endingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari terakhir syuting untuk dua episode akhir Voice season 2 adalah masa yang berat secara mental dan fisik bagi semua pemain, terlebih setelah mereka membaca keseluruhan perubahan endingnya. Jin Wook sampai harus menyepi di halama belakang set untuk beberapa saat hingga seseorang mendatanginya.

Awalnya ia pikir itu Ha Na, namun dugaannya salah, dia adalah Kwon Yul.

Pria itu mengulurkan tangan berisi kaleng kopi ke hadapan Jin Wook. Jin Wook memandang bergantian antara si kopi dan Kwon Yul sebelum akhirnya menerimanya.

"Ya, kudengar Jagganim tengah menyiapkan beberapa ending naskah season berikutnya, untuk mu. Dan sesungguhnya aku cukup kaget membaca akhir dramatis season ini meski sudah tak aneh lagi melihat cara kerja Ma Jagganim" ujar Kwon Yul. Duduk di sebelah kiri Jin Wook sembari membuka botol kaleng kopi miliknya sendiri.

"Apa kamu ke sini untuk mengeluh soal akhir dari karaktermu?".

Kwon Yul memiringkan tubuhnya sedikit agar bisa menatap seniornya itu lebih baik. "Di sini, bukan aku yang bersedih karena nasib karakter utama wanitanya dibuat begitu di akhir cerita" ujarnya sarkas.

Seulas senyum terbit di wajah Jin Wook. "Ya. Kalau kamu ke sini hanya untuk menggodaku sebaiknya sana kembali ke set".

"Ha Na saja tidak khawatir kenapa Sunbae sesedih ini" Kwon Yul kembali menenggak kopinya.

"Entahlah. Sejak dulu aku selalu begini. Semua orang disekitar ku bilang itu cuma akting, ini hanya peran, namun bagiku lebih dari itu. Aku benci melihat Ha Na ataupun karakternya menderita" kata Jin Wook, jujur. Sambil menatap kaleng kopi dingin dalam genggaman tangan kanannya.

"Siapa yang sekarang sedang berbicara. Lee Jin Wook-ssi atau Do Timjang?" .

"Menurutmu?" Jin Wook memandang tak segan pria yang sejujurnya pernah membuatnya cemburu setengah mati tersebut.

"Fix. Ini Lee Jin Wook" Kwon Yul menghabiskan isi kalengnya lantas berdiri. "Kudengar setelah syuting selesai, Sunbae akan membawa Ha Na menemui orang tua anda?".

Jin Wook mendongak. "Sekarang kalian dekat lagi rupanya?".

"Aku mendengarnya dari Hee Won saat melewati ruang ganti. Dia sedang menelpon pacarnya. Jujur aku senang kalau Sunbae ternyata memang serius dengannya. Tolong jaga Ha Na baik-baik, dia sudah pernah dikecewakan dua kali, semuanya berakhir buruk. Dan Sunbae tahu sendiri bukan, Ha Na bukan tipe yang bisa langsung bangkit setelah patah hati" Kwon Yul terlihat serius.

"Aku tidak akan menyakitinya" jawab Jin Wook, dengan nada tegas.

Kwon Yul tampaknya mengerti. Ia mengangguk seraya memasukkan satu tangan ke dalam saku depan hoodie hitamnya.

[ Completed!] Let Our Hearts Decide ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang