Part 23 : The Man from the Ocean.

176 17 6
                                    

Lagu untuk bab ini dipersembahkan oleh Car the Garden : Doesn't Matter. Saya pertama kali tahu musisi ini dari Doona Bae, dan setelah mendengarkan lagu-lagu mereka serta memaknai liriknya.

HUHUHUHU PANTAS SAJA NENG DUDUN MENYUKAINYA. Eargasm dan cocok dengan selera saya.

Baiklah tanpa banyak kata lagi, slamat membaca. Jangan lupa putar musiknya untuk menambahkan feel.

Warm and Regards.

💖💖💖💖💖💖

"Padahal aku sangat ingin berada di sana, menemanimu saat menjemput ayahmu. Maaf" suara Jin Wook dari ujung sambungan terdengar sangat menyesal.

"Oppa, geogjeongma. Masih ada hari esok bukan. Oppa sekarang fokus saja pada kegiatan presscon. Semangat Oppa!" tukas Ha Na. Tersenyum sambil memandangi jalan di depannya.

"Ara. Tapi tetap saja aku tidak tenang".

"Apa karena Jae Hyun Oppa?".

Pertanyaan Ha Na tepat sasaran. Sebab butuh waktu bagi Jin Wook untuk menjawab. "Hmmm".

"Jangan cemas, aku sudah bersikap tegas padanya. Dia tak akan berani bertingkah macam-macam. Lagipula kalau dia nekad, pacarku yang tampan ini akan menerkamnya seperti singa".

Jin Wook tertawa dari sebrang sana. Ha Na tersenyum tanpa sadar.

"Aku lebih menyeramkan dari itu saat marah".

Ha Na kini membayangkan kalau kekasihnya sedang merajuk sambil memonyongkan mulutnya. Kebiasaan yang hanya lelaki itu tunjukkan pada orang terdekat saja (Atau hanya untuk Ha Na? Entahlah).

Yang jelas sesudah melalui dua percakapan ringan berikutnya, keduanya memutuskan untuk mengakhiri sambungan terlebih karena Ha Na sudah mencapai Bandara Internasional Incheon.

Ia meletakkan mobilnya di area parkir valet. Ha Na mengecek penampilannya satu kali. Ia tampil simpel namun modis dalam balutan halter neck merah lengan panjang, rok hitam semata kaki dipadu sebuah kacamata membingkai ujung hidungnya. Gayanya ini lebih kepada dirinya ketimbang sosok Kang Kwon Joo.

Saat ia melangkah keluar, seorang petugas segera menyapanya ramah. Ha Na tersenyum satu kali, menyerahkan kunci kendaraannya pada orang itu lalu melenggang dengan elegan. Tanpa Ha Na sadari, sudah membuat si Supir termenung sesaat sebelum akhirnya dikejutkan oleh rekannya dan segera melakukan tugasnya.

#######

Ha Na tidak perlu menunggu lama di lobi terminal kedatangan, sebab sosok kakak lelaki serta ayahnya sudah terlihat dari kejauhan hanya selang beberapa menit dari kedatangannya.

Ha Na melangkah cepat, melambaikan tangan ke arah sosok pria bertubuh tinggi tegap, terlihat amat tampan juga berkarisma menjelang usia pertengahan kepala 4.

Ketika mata mereka beradu, pria tampan itu membalas lambaian tangan Ha Na. Dialah Lee Han Seok. Kakak lelaki Ha Na sekaligus saudara kandung satu-satunya. Pria itu tengah mendorong sebuah kursi roda. Dan sewaktu mereka semakin mendekat, Ha Na merasa sedikit gugup sebab kini ayahnya, Lee Dae Hun juga tengah menatap lurus kepadanya.

Lee Dae Hun tampak lebih segar juga terlihat penuh stamina dari terakhir mereka bertemu. Sewaktu masih di rumah sakit, lelaki berusia awal kepala 6 itu terlihat pucat, juga sangat kurus. Ha Na mendesah lega melihat proses perawatan si ayah berjalan baik.

[ Completed!] Let Our Hearts Decide ( Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang