24. Menyapa Tetangga

5.7K 445 26
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Happy reading

***


Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan Shafa mulai terbiasa dengan keberadaan Shaka yang selalu menempel padanya. Pokoknya tiada hari tanpa Shaka di dekatnya.

Awalnya Shafa sedikit tidak percaya dengan Shaka yang sekarang setelah mereka menikah. Tapi tentu saja Shaka yang menyebalkan, tukang paksa, dan cerewet masih ada dan di tambah lagi Shaka yang cemburuan dan posesif. Namun, bukan hal itu yang membuat Shafa terperangah, saking tidak percayanya Shafa sampai pernah tidak mengakui bahwa Shaka adalah suaminya.

Manjanya Shaka.

Iya, ternyata Shaka adalah makhluk termanja yang pernah Shafa temui. Kalau Shaka lagi manja mode on, siap-siap Shafa tidak akan bisa lepas dari Shaka. Mau ke kamar mandi saja minta ikut, tapi gak sampai beneran ikutan karena sudah lebih dulu mendapatkan delikan maut dari Shafa.

Saat ini Shafa tengah berada di depan rumah, beberapa kemarin Shafa sempat melihat tukang sayur keliling yang lewat jadi pagi ini Shafa menunggu kedatangan tukang sayur keliling di depan rumah.

"Yuuuurrr... Sayuuuurrr."

Tak berapa lama tukang sayur keliling yang di tunggu Shafa datang. Shafa tersenyum mendatangi tukang sayur yang berhenti di depan rumah yang lain. Di sana sudah ada beberapa ibu-ibu yang juga baru keluar rumah begitu mendengar suara teriakan dari tukang sayur keliling.

"Pagi bu-ibu." sapa Shafa ramah, ini pertama kalinya Shafa bertegur sapa dengan tetangganya.

"Pagi juga neng geulis."

"Orang baru yah neng?"tanya seorang ibu dengan banyak rol di rambutnya.

Shafa mengangguk sambil tangannya yang memilah sayuran segar di gerobak.

"Iyah bu, nama saya Shafara, panggil Shafa aja. Baru pindah minggu lalu, itu rumah saya yang di ujung."

"Aduh si neng halus bener, oh rumah yang itu? Kita sampingan dong. Panggil aja ibu Maryam."

Shafa tersenyum, ternyata tetangganya ramah-ramah. Dan sekarang Shafa tertawa kecil mendengar keributan ibu-ibu yang memperebutkan sayuran yang ingin di beli.

"Aduh buk, jangan rebutan gitu nanti sayuran saya jadi rusak. Mana ada yang mau beli lagi." kata si penjual sayuran keliling dengan wajah pias sudah di ingat tapi tetap saja.

"Haloooo, Sarah yang cantik jelita dataaaaang." teriak heboh seorang wanita yang baru saja datang dengan keranjang belanjanya.

"Ya ampun neng Sarah, baru datang udah bikin ribut." ujar Bu Maryam geleng-geleng kepala.

"Hehehe... Maaf tante Mary."

Wanita yang bernama Sarah langsung nimbrung keributan dengan ibu-ibu yang lain. Sarah melihat ke arah Shafa, merasa asing.

"Baru yah?" tanya Sarah.

Shafa mengangguk.

"Iya, neng Sarah. Ini teh namanya neng Shafa, orangnya kalem gak kayak kamu yang berisik." jawab Bu Maryam lebih dulu.

Marry Me! Shafara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang