Shaka menganggukkan kepalanya sesekali mendengar Dean yang terus mengoceh. Mata Shaka berfokus pada satu benda pipih yang berada di genggamannya sibuk menscroll kebawah lalu kembali ke atas. Di layar pipih itu terlihat deretan foto Shafa yang di ambil secara diam-diam, meski begitu hasil jepretannya memiliki kualitas yang bagus.
Shaka gitulohh.
"Pak bos jadi bagaimana dengan pendapat bapak tentang hal ini?"tanya Dean kemudian setelah selesai.
Shaka mengangkat wajahnya menatap ke arah Dean, kening berkerut."Apanya?" tanya Shaka tidak mengerti.
Rasanya rahang Dean akan jatuh, mulutnya sampai berbusa mengoceh panjang lebar tapi malah tidak didengar.
Dean mengelus dadanya sambil merapal mantra, "Sabar, ngadepin orang bucin harus banyakin sabar." ucap Dean sengaja dikeraskan.
Shaka terkekeh kecil.
"Dean berapa lama kamu jadi sekretaris merangkap asisten saya?" tanya Shaka tiba-tiba sambil mengetukkan jemarinnya.
Dean yang ditanya begitu menjadi merasa was-was, takut-takut Dean menatap Shaka sambil melangkah maju mendekat.
"Saya ada salah? Pak bos mau pecat saya? Ih, jangan dong saya masih butuh kerjaan pak bos. Kasian anak-istri saya nanti makan apa?"
Tak!
"Ngawur kamu Dean."
Dean meringis pelan mengusap keningnya yang habis mendapat sentilan dari Shaka.
"Terus apa dong?" tanya Dean masih tidak mengerti.
"Jawab aja, saya bakalan pecat kamu kalau kamu gak jawab." ulang Shaka kali ini dengan mengancam.
"Kurang lebih udah hampir enam tahun pak bos." jawab Dean cepat.
Shaka mengangguk singkat.
"Sudah lama juga ya."
"Tumbenan pak bos nanya gitu, saya beneran mau di pecat yah? Ya Allah, pak bos tegaaa!!!"
"Drama, siapa juga yang mau pecat kamu." cibir Shaka menatap geli pada Dean.
"Terus apa dong? Pak bos aneh eh tapi pak bos emang orangnya aneh kan yah?"
Dean langsung mengatupkan bibirnya melihat tatapan tajam Shaka. Gawat. Dean salah ngomong.
"Kamu udah bosen kerja sama saya ya Dean?"
Dean menunjukkan dua jari telunjuk dan tengah membentuk huruf v.
"Ampun bos, maaf saya gak maksud ngatain pak bos." cengir Dean di akhir kalimatnya.
Dasar Dean gak ada akhlak.
Shaka bangkit berdiri melangkah melewati Dean. Dean pun ikut menyusul Shaka yang telah keluar dari ruangannya.
"Pak bos suka banget sih ninggalin saya sendiri?"
Shaka merinding mendengar suara Dean yang telah berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me! Shafara [SELESAI]
RomansaGenre romansa yang sedikit di bumbui humor. Yuk dibaca dulu. Siapa tau jadi suka. Konfliknya ringan kok. Jika berkenan bisa follow akunnya. ***** Bagaimana perasaanmu jika tiba-tiba datang seorang pria melamarmu? Shock, gak percaya, berpikir bah...