Bismillah
Koreksi typo
Happy reading
***
Tidak banyak yang dapat dilakukan Shafa selama di rumah. Shafa sudah berkeliling seluruh isi rumah untuk menemukan pekerjaan yang bisa dilakukan mengisi waktu luang. Tapi rasanya semua sudah Shafa kerjakan.
Jadilah sekarang Shafa selonjoran di sofa malas dengan sebuah buku yang tengah di bacanya.Berbeda dengan Shafa yang tengah menikmati waktu luang dengan membaca buku favoritenya. Shaka saat ini sedang berada di kamar lebih tepatnya di walk in closet. Sedang mengobrak-abrik isi lemari mencari baju yang cocok untuk di pakainya. Tapi rasanya Shaka tidak menemukan satu pun yang sesuai padahal sudah hampir semua isi lemari dikeluarkan oleh Shaka. Kalau Shafa melihat ini sudah di pastikan Shafa akan kembali mengomelinya.
Shaka berdecak sebal dengan kedua tangan bertolak pinggang. Akhirnya Shaka menggunakan metode cap-cip-cup untuk baju yang akan di pakainya. Pilihan Shaka jatuh pada baju lengan panjang warna navy dan celana jeans warna putih.
Shaka telah berganti pakaian, saat ini dia sedang mematutkan dirinya di cermin. Mau pakai baju apapun Shaka tetap tampan. Orang ganteng emang beda.
Shaka bersiul-siul menuruni undakan tangga dengan perasaan gembira. Namun tak lama kemudian senyum lebar di wajah Shaka luntur ketika melihat Shafa yang masih duduk santai dengan buku di tangannya dan lagi Shafa belum berganti pakaian. Masih dengan piyamanya.
"Shafara sayaaang."
Shafa menurunkan buku dari depan wajahnya, dia juga melepaskan kaca mata yang di pakainya. Shafa melihat ke arah Shaka yang sudah rapi dan sepertinya akan pergi keluar.
"Mas mau ke mana?" tanya Shafa menurunkan kakinya.
Shaka memasang wajah masam. Dia melipat tangannya di depan dada menatap Shafa sebal.
"Kenapa belum siap-siap? Kan kita mau pergi."
"Pergi ke mana sih mas? Enakan rebahan di rumah. Liat tuh di luar panas banget."
"Kita mau kencaaaan sayaang."
"Kencan?"
Shaka mengangguk.
"Iya. Ayo cepetan siap-siap ganti baju. Dandan cantik istriku."
"Eh, kok tiba-tiba sih."
"Saya, kan udah bilang tadi pagi. Ayo sayang, cepetan keburu makin siang."
Shaka menarik lengan Shafa agar bangun dan mendorongnya menuju kamar mereka. Mereka sudah berada di kamar, Shaka cepat-cepat menyuruh Shafa untuk berganti pakaian.
Shafa memilih asal baju yang akan di pakainya, biar cepat. Setelahnya mengganti pakaian, Shafa langsung keluar dari walk in closet dengan wajah cemberut.
"Kita mau ke mana sih mas?" tanya Shafa lagi.
"Kencaaaan." jawab Shaka panjang.
Shafa duduk di depan cermin rias, memasang hijab di kepalanya setelah selesai mempoles make up ala kadarnya. Yang penting dandan biar Shaka tidak mengomel.
Shafa sudah siap dan Shaka langsung mengajaknya jalan. Shaka menggandeng lengan Shafa keluar dari rumah, kemudian membukakan pintu penumpang mempersilakan Shafa masuk ke dalam mobil. Setelahnya Shaka memutar untuk masuk ke dalam mobil, duduk di balik kemudi. Shaka melajukan mobilnya keluar dari perkarangan rumah menuju tempat kencan yang sudah di pilih Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me! Shafara [SELESAI]
RomansaGenre romansa yang sedikit di bumbui humor. Yuk dibaca dulu. Siapa tau jadi suka. Konfliknya ringan kok. Jika berkenan bisa follow akunnya. ***** Bagaimana perasaanmu jika tiba-tiba datang seorang pria melamarmu? Shock, gak percaya, berpikir bah...