16 (END)

591 67 8
                                    

Adil?

Adil?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tik..tik..tik..

Jisung menarik selimutnya sampai menutupi setengah kepala. Hawa dingin dan kuatnya suara hujan di luar membuat Jisung terjaga. Mata kecilnya menatap jam dinding, pukul 01:58.
Lalu tanganya yang bebas infus terangkat ke udara,menampilkan kalung yang menjuntai di bawah sinar lampu.

Kalung pemberian chenle.

Tadinya ia sangat takut dan Trauma saat melihat kalung ini. Bayang-bayang mimpi buruk itu akan menghantuinya lebih parah,sampai membuat sakit fisik seperti pusing,sakit perut,mual,dan Tremor.
B

agi Jisung itu adalah penyiksaan ke sekian kalinya dalam hidup. Dokter bilang itu hanya akibat ia salah makan obat dan alergi,jadi Jisung di beri obat yang berbeda dari sebelumnya di tambah obat penenang.

Sudah enam kali hari ini dia menenggak obat penenang secara diam-diam. Obat itu tergeletak di nakas sebelah Jisung dengan terang-terangan. Tanpa pikir overdosis Jisung memakannya,toh dia juga berharap 'secepatnya' ia mati.

"Jadi..apa yang harus aku lakukan" gumamnya menerawang langit-langit ruangan serba putih.

Tangannya kembali menaruh kalung itu ke dalam saku dan memaksa matanya untuk terpejam.
.
.

Ending untuk mu..

Percuma kau hidup..

Ayo bermain..

Park Ji-Sung..

Pergi!!

"Hah!"

Jisung terbelalak dengan deru nafas yang tidak teratur. Dia benci tidur. Bukan.
Dia tidak benci tidur,dia hanya benci suara dan mimpi buruk yang muncul di saat dia tertidur.
Jisung mendudukkan badanya dengan lunglai. Kepalanya pusing dan dadanya sesak.
"Di mana eomma..?" Tanya jisung tak mendapati ibunya di sisi ruangan tempat ibunya tidur.
Matanya kembali melihat jam,pukul 05:57. Terlalu pagi untuk ibunya kembali berkerja,pikir Jisung.

"Tapi aku tidak mau!"
Jisung tersentak dengan suara bentakan wanita. Suaranya dari sisi kiri Jisung yang di batasi dengan tirai hijau.
Siapa itu? Apa eomma?

"Kecilkan suara mu! Nanti Jisung terbangun." Suara berat yang lebih pelan dari sebelumnya.

"Tapi yeong-u,aku tidak mau terus seperti ini. Kenapa aku harus terjebak di sini bersama anak itu. Aku tidak mau!" Suaranya memelan sesaat.

Necklace/Park jisung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang