02

774 99 16
                                    


Hal aneh

-

Sekarang anak itu sedang membereskan barang-barangnya, memasukan beberapa pakaian ke dalam koper sedang miliknya. Libur panjang baru saja di mulai, besok mereka berencana untuk liburan ke salah satu pulau. Tidak jauh dari pulau Jeju.

"Perlu bantuan, Jisung? "tanya seseorang yang berdiri di ambang pintu kamar Jisung. Pandangan nya 'tak lepas dari Jisung yang terduduk di lantai sambil mengobrak abrik kopernya.

"Tidak perlu Hyung. Aku sedikit lagi selesai membereskannya." katanya menoleh sebentar menatap hyungnya, lalu kembali menaruh beberapa pakaian ke koper hitamnya.

Renjun masuk ke kamar jisung, lalu ia berhenti tepat di depan meja belajar anak itu. Matanya tertuju pada kalung yang dibiarkan saja di sana.
"Kalung siapa ini?"tannya nya sambil mengangkat kalung itu.

"Hadiah tadi, rupanya kalung."jawab Jisung masih sibuk mengurusi koper.

"oh"-renjun.
Lalu ia beralih merebahkan badannya di kasur Jisung. Ia menatap langit-langit kamar Jisung dengan tatapan kosong.

"Hyung!"kata jisung memanggil renjun. Masih tak ada jawaban dari yang di panggil.

Karena tak ada sautan setelah beberapa menit terdiam, lantas Jisung menoleh ke arah renjun.
"Renjun Hyung!" Ucapnya meninggikan nada suaranya. Renjun tersentak pelan akan hal itu.

"Kenapa?"tannyanya menatap Jisung, masih tetap dalam keadaan berbaring.

"Hyung 127 akan ikut?" Tanyanya.

"Iya, tapi menyusul."jawab sekenanya.

"Menyusul?"ia mengeryit bingung "Memangnya kenapa?"tanya nya lagi.

"Katanya mereka ada syuting untuk dua hari kedepan, jadi menyusul."jawab renjun lagi.

Jisung membulatkan mulutnya 'O' lalu menutup resleting koper sedangnya dan menyusul renjun, merebahkan tubuh bongsornya tepat di samping seseorang yang ia panggil sebagai 'Hyung' itu.

"Besok, akhirnya liburan juga!"
Kata jisung sambil tersenyum simpul.
Matanya menatap manik redup Renjun dengan tenang, yang tepat di sampingnya.

Renjun ikut tersenyum, membalas senyum hangat dari remaja yang dua tahun lebih muda darinnya. Bertolak belakang dengan hatinya yang entah kenapa gelisah.
"semoga saja berjalan lancar." harap Renjun.

Beberapa menit berlalu, langit sudah menggelap. Dan rasa lapar mulai terasa.

"Barang-barang kalian udah di kemas, 'kan?"tanya Jaemin di sela sesi makan mereka.

"hmm"dehaman dari jeno, meng 'iya' kan.

"Kau pergi bersama para Hyung kan, Chan?"tanya Jaemin lagi.

"Iya." jawabnya singkat.

Entah kenapa tapi sesi makan kali ini terasa agak berbeda, hanya saja agak-canggung?
Hening setelahnya, hanya suara dentingan piring yang menyatu dengan suara makanan yang terurai dari mulut mereka.

"Oh ya!"seru chenle menepis keheningan."Tadi anak kelas kami banyak yang kehilangan alat tulis."sambungnya sedikit antusias dengan topik ini.

Jisung yang mendengar itu langsung ikut ke dalam topik "Iya, pulpen ku sampai hilang dua, gila gak sih yang maling?!"sungutnya agak kesal.

"Yang maling minta di lapor, ya? Tapi untungnya barangku tidak ada yang hilang."kata chenle.
Yang lain hanya menanggapi dengan kekehan kecil.

Setelah makan mereka balik ke urusannya masing-masing, Jaemin dan Renjun duduk di depan TV, Chenle di kamarnya, Haechan yang sudah pergi ke dorm 127 dan Jeno sedang bermain game di kamarnya.

Necklace/Park jisung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang