08

396 61 6
                                    


Kalian datang!

-

"Apa itu, Jisung?"

.
.

"Jeno!"

"Jeno!"

Suara berat seseorang menyatu dengan suara air di telinga Jeno.
Dia berteriak memanggil Jeno, diikuti dengan teman-temannya di belakang.

"Jeno! bertahanlah!"

Byur!

Dia berenang, menyelam lalu menarik Jeno ke pinggir kolam. Jeno yang sudah hilang kesadaran hanya terlihat pasrah.

"Apa yang terjadi, Jisung?" Tanya salah satu dari mereka pada Jisung.
Jisung tidak menjawab, ia hanya menatap mereka sekilas lalu berlalu masuk ke dalam vila.

"Jisung!" teriaknya.
Salah satu dari mereka membantu Jeno untuk kembali sadar, ia menekan dada Jeno terus menerus. Membiarkan Jeno memuntahkan air yang mengganggu pernafasannya.

"Ya ampun, apa yang terjadi Mark?" kata pria dengan wajah lebih kalem dari yang lainnya.

"Aku tidak tahu, hyung. Kita baru saja sampai dan sudah begini, mana yang lain?" tanya Mark khawatir.

"Uhuk! Uhuk, ekh.. "
Jeno terbatuk setelah puas mengeluarkan air dari mulut dan hidungnya. Ia lalu mendudukkan badanya, menetralkan pernafasannya sesaat.

"Kau tidak apa apa?" Tanya pria yang menyelamatkannya--Taeyong.

"Hah, aku tidak apa-apa. Terimakasih hyung." Jawab Jeno terengah.

"Mana yang lain, Jeno?" tanya Yuta yang tepat berjongkok di samping Jeno.

"Renjun, Jaemin, dan Chenle ke taman vila. Jisung.." Ia menjeda kalimatnya.

"Dimana Jisung?!" lanjutnya, ia meninggikan nada suaranya. Merasa kesal karena jelas saja ia melihat Jisung tidak melakukan apapun untuk menyelamatkannya tadi.

"Dia masuk ke vila. Ada apa dengan kalian? Kalian berkelahi?" tanya Jungwoo heran.

"Tidak, sama sekali tidak. Tapi, kenapa dia tidak membantuku tadi?" Tanya Jeno heran.

Mereka semua diam, 'tak tahu harus mengatakan apa. Lalu Taeyong membantu Jeno berdiri dan masuk ke dalam vila.
"Gantilah pakaian mu, Jeno." Kata Mark, dengan senyum menawannya.

"Baik, Hyung." Jeno berbelok masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian.
.
.

"Woah! jadi kita tidur di lantai dua ini?" Tanya Teil menggeret kopernya menaiki tangga.

"Iya, kalian bagi kamar saja." kata Jeno yang duduk di sofa, di depannya sekarang ada Jisung yang menatapnya datar.

"kenapa akhir akhir ini dia sangat murung, padahal dia yang paling semangat dalam liburan ini." kata Jeno membatin, dia khawatir dengan adiknya ini.

"Sung?" panggilnya pelan.

Jisung menoleh, tatapan nya kosong.
"Kau kenapa?" tanya Jeno.

"Aku baik." jawab Jisung singkat lalu beranjak dari sana, masuk ke kamarnya. Jeno menghela nafas, semakin khawatir.

"Bagaimana dua hari di sini?"
tanya seorang pria tinggi yang turun dari tangga menuju ruang tengah--Johnny.

"Seru." jawabnya singkat.

Delapan orang pria lainnya juga turut duduk di sofa.

"Tapi entah perasaanku atau bukan. Selama kami disini banyak..kesialan?" lanjut Jeno. Raut wajahnya jelas menggambarkan kekhawatiran.

Necklace/Park jisung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang