09

385 66 16
                                    


Bangun jisung!

Bangun jisung!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Haechan pov-

"Renjun kau di dalam?!"

"kenapa dia tidak menjawab? apa dia tertidur. Padahal ini giliranku untuk mandi"

Ceklek!

Aku masuk dan melihat sekeliling kamar mandi. "Astaga, Renjun! "
pekikku melihat Renjun yang terbaring lemas di samping bathtub, nafasnya tersengal-sengal.

"Apa yang terjadi, kau kenapa?"
Tanyaku menghampirinya lalu memberinya handuk.

"Uhuk.. Uhuk.. Kha ha..ha.."
Dia terbatuk dan nafasnya tidak teratur.

Aku yang belum mendapat jawaban darinya hanya diam, memandangnya yang sedang mengatur nafas.
"Ayo berdiri jun" bujuk ku membantunya berdiri. Lalu mendudukkannya di atas kursi rias.

Wajah nya sangat pucat dan ia gemetaran entah karena kedinginan atau ketakutan.
"Ada, yang ingin membunuhku!"
Gumamnya kecil, tetapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Oke, kau bisa cerita, tapi sebelum itu kau harus memakai pakaian dulu"saranku sebelum ia tambah menggigil.

Lalu ia berdiri menuju lemari pakaiannya. Setelah ia berpakaian, ia duduk di atas kasurnya.
Menundukkan kepalanya lalu mengusapkan telapak tangannya ke wajah dengan frustasi.

"Kenapa jun? Kenapa kau bilang ada yang ingin membunuhmu? Siapa?" tanyaku langsung penasaran.

"Chan, ku kira aku akan benar-benar mati tadi."katanya menatapku serius.

"Anehnya aku tenggelam di dalam bathtub chan, hal bodoh apa yang bisa membuatku hampir mati gara-gara itu kalau tidak ada orang yang menekan kepalaku!"jelasnya.

Aku mengerutkan dahi, agak bingung dan ngeri. "Apa maksudmu? kau tidak menuduhku melakukannya,kan?"

"Aku rasa bukanmu chan, aku tau kalau tadi tidak ada orang selainku di kamar mandi. Tapi, akhir-akhir ini aku sering mendengar suara tertawa dari sana"jelasnya menunjuk kamar mandi.

Aku bergidik ngeri.

yang tadinya ingin berlibur dan ini malam pertama ku tidur di vila menjadi takut, apa lagi sialnya aku tidur bersama Renjun di kamar ini.

Tanpa sadar aku menelan saliva dengan susah payah.

"Aku berendam di sana, lalu tiba tiba ada tekanan dari kepalaku. Aku memberontak karena hampir kehabisan nafas, mungkin.. sedikit lagi aku akan mati. Tapi anehnya tekanan itu menghilang dan aku terjatuh dari bathtub."jelasnya lebih ditail.

Aku bersyukur dia tidak kenapa-napa, apa pun itu. Itu benar- benar tidak baik.

---

Necklace/Park jisung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang