S a t u

18.5K 1.4K 425
                                    

Masa yang sering dirindukan adalah masa kecil. Benar begitu? Menurutku benar, karna aku seringkali merasakannya.

_Crystal Rasendiya_

1. Kasihan

"Bintang, tolong anterin makanan ke rumah Om kamu."

Cowok remaja yang tadinya sibuk memainkan ponselnya di sofa, langsung beranjak kala mendengar teriakan Ibunya di dapur.

Namanya Bintang. Lengkapnya Bintang Rezayn, di umurnya yang baru saja menginjak lima belas tahun, Bintang masih sama seperti remaja kebanyakan.

Sekolah, bermain, rebahan, atau mungkin sesekali ia pergi ke bengkel milik Papanya untuk belajar soal mesin.

"Apa ini, Ma?" tanya Bintang saat menerima kresek yang diberikan padanya.

Wanita itu tersenyum, "Balado ayam, Mama masak kebanyakan," jawabnya.

Nama mamanya Ara. Umurnya baru menginjak 31 tahun bulan kemarin. Masih sangat muda, bahkan Bintang sering disangka berjalan dengan pacarnya jika sedang bersama Mamanya.

Orang bilang, Bintang ini bukan anak yang diinginkan. Tapi, Bintang tidak percaya dengan itu. Jika dia tidak diinginkan, bukankah seharusnya ia tidak ada di sini sekarang?

"Oh yaudah, Bintang anterin ini dulu. Mama gak papa di rumah sendiri?" tanya Bintang.

"Gak papa. Sana, keburu malem."

Bintang mencium punggung tangan Ara kemudian memilih mengambil kunci motor dan juga jaket miliknya ke kamar.

Setelahnya, cowok itu menaiki motor dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Hanya butuh waktu beberapa menit saja. Karna, rumah Bintang dan rumah Omnya itu dekat, mereka berada di komplek yang sama.

Bintang membelokan motornya. Memarkirkannya, kemudian masuk ke dalam rumah yang ia tuju.

"Bang Bintang! Asik, bawa apa, nih?"

Baru saja ia membuka pintu, ia sudah disambut dengan gadis manis kesayangannya. Namanya Riffa, dia adalah sepupunya. "Balado Ayam," kata Bintang.

"Itu siapa?" tanya Bintang saat melihat sosok gadis yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Dia tengah duduk di kursi dengan ponsel digenggamannya.

Riffa menoleh sebentar, "Oh, itu Teh Crystal. Dia anak temennya Mama, mau tinggal di sini juga buat sementara waktu. Mungkin sekitar satu atau dua tahunan, Mama Papanya sibuk kerja. Kasihan."

Bintang menatap gadis itu yang sama sekali tak menyadari kehadirannya. Namanya Crystal, wajahnya benar-benar bule. Rambutnya pirang, wajahnya juga manis.

"Katanya sih mau sekolah di tempat Bang Raffa juga. Eh, sekolah Bang Bintang juga dong?" tanya Riffa.

Gadis itu menghela napasnya pelan, "Udah ah, Riffa mau makan ini."

Riffa langsung berlari meninggalkan Bintang. Cowok itu berdecak kesal melihat tingkah sepupunya itu.

Mama Papanya sibuk kerja, kasihan.

After we met [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang