D u a b e l a s

2.8K 679 152
                                    

12. Pacar

Beberapa bulan setelahnya, Bintang dan juga Silva semakin dekat layaknya seorang teman. Hubungan Bintang dengan Crystal juga masih baik-baik saja seperti sebelum-sebelumnya.

Bintang masih perhatian pada Crystal, masih suka memperhatikan gadis itu, dan selalu senang dengan apapun yang Crystal ceritakan padanya.

"Bintang, boleh aku ngomong sesuatu?"

Bintang mengerjapkan matanya beberapa kali. Cowok itu mengangguk pelan, "Kenapa?" tanya Bintang.

Crystal terlihat ragu. Gadis itu menunduk, menarik napas, kemudian memberanikan diri menatap Bintang. "Kamu tau kan kita gak akan pernah bisa pacaran?"

"Kenapa dibahas lagi sih, Crys? Kita udah sama-sama nyaman sama apa yang kita lakuin sekarang. Ya … walaupun gak ada kepastian yang jelas, gue sama lo, kita sama-sama nyaman kan?" tanya Bintang heran.

Crystal meraih tangan Bintang. Gadis itu menggenggamnya, menatap lekat mata cowok itu dalam-dalam. "Tang, kalau kita terus-terusan kayak gini, kita gak akan pernah bisa keluar dari zona nyaman kita."

"Aku gak mau suatu saat nanti, entah aku atau kamu malah mengkhianati Tuhan kita masing-masing."

"Langsung aja, Crys. Gak usah bertele-tele."

Crytal menelan salivanya susah payah. Gadis itu memejamkan matanya sejenak, "Kamu cari cewek lain, ya? Jangan aku."

"Cryst."

"Tang, kamu harus bisa hapus perasaan kamu ke aku."

Bintang tak terima. Tapi apa yang Crystal ucapkan benar. Bintang seharusnya bisa keluar dari zona nyaman, jika ia terus menerus berdekatan dengan Crsytal, ia takut suatu saat nanti salah satu di antaranya malah mengkhianati Tuhan mereka.

"Lo maunya apa sekarang?" tanya Bintang berusaha tenang.

"Cari cewek lain. Jangan aku. Yang pasti, yang emang bakal bisa kamu ajak sama-sama nantinya."

Bintang membuang arah pandangnya. Cowok itu kesal, sedih, ia juga tak terima.

Semudah itu Crystal menyuruh Bintang mencari gadis lain?

"Gue gak bisa."

"Bisa. Kamu bisa."

"Crys, udah deh. Gak usah kayak gini."

Crystal menghela napasnya pelan. Bagaimana cara ia memberi tahu Bintang, mereka sudah terlalu jauh. Crystal tak mau malah semakin tak rela berpisah dengan Bintang suatu saat nanti.

Bukan kah lebih baik mereka mengakhiri semuanya sekarang?

"Oke! Gue coba," final Bintang.

Cowok itu menarik lengan Crsytal menuju motornya. Mereka akan pulang sekarang.

Bintang perlu menenangkan pikirannya.

***

"Kenapa lo?"

Bintang melirik ke arah Boby, Raffa, dan juga Lily yang saat ini tengah berkumpul di rumahnya.

Cowok itu mengedikan bahunya tidak acuh, "Gak tau. Gak jelas," jawab Bintang.

"Muka lo kusut banget akhir-akhir ini. Ya, semenjak kenal sama Crystal sih menurut gue, lo jadi sering galau gitu. Apa sekarang gara-gara Crystal lagi?" tanya Boby.

Boby memang benar, semenjak mengenal Crystal, moodnya sering kali berubah-ubah dengan waktu yang lumayan cepat.

"Crystal minta gue cari cewek lain."

After we met [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang