Ayu - Part 9

1.8K 100 0
                                    

Ayu berdiri di depan sebuah Masjid.
Masjid yang sangat indah. Ayu menatap sekeliling, suasananya sangat nyaman. Ingin sekali rasa nya Ayu masuk dan beribadah di dalam nya.

Dari sekian banyak pintu, hanya ada satu pintu yang terbuka.
Ayu langkah kan kaki memasuki pintu itu. Dari pintu dia melihat sosok seorang pria yang sedang membelakangi nya.
Pria berbaju koko putih, berpeci putih.

Sepertinya pria itu sedang mengaji.
Tidak lama, datang gadis kecil berjilbab tiba-tiba duduk di sebelah pria tadi. Menghadap ke arah pria itu, sepertinya sedang menunggu pria itu selesai mengaji.

Karena menyadari ada seseorang yang menatap mereka dari arah pintu, sang gadis kecil menoleh ke arah Ayu.

Ayu dibuat terpaku, pasalnya dia mengenal sekali siapa gadis itu.
Walau rambutnya tertutup jilbab, namun matanya tidak bisa menipu.

Sang gadis pun melambaikan tangan memanggil Ayu untuk mendekat. Ayu pun mengikuti permintaan sang gadis kecil. Dia berjalan perlahan ke arah pria dan gadis kecil tersebut.

Setelah jarak yang cukup dekat, Ayu menghentikan langkahnya, tidak mau mengganggu kekhusyukan sang pria.

Dari tempat Ayu berdiri, Ayu bisa mendengar sayup-sayup suara sang pria yang sedang mengaji, begitu menenangkan.
Tanpa sadar Ayu pun memejam kan mata mendengarkan lantunan ayat suci yang dibaca oleh suara lembut tersebut.
Cukup lama Ayu terbuai.

Tapi tunggu....

"Suara itu"..
"Suara itu.. aku mengenal suara itu"



"Astagfirullah"
"Huh..huh..huhh" Ayu tersadar.
Dia langsung terduduk. Dirabanya dada nya yang bergemuruh.
Nafas nya pun berburu kencang, seperti habis lari marathon.

"Astagfirullah.. mimpi itu lagi.. namun, kali ini seperti nyata"

Iya, dia terbangun dari mimpi. Mimpi yang sama setiap hari nya.

Ya benar, ini bukan mimpi kali pertama. Ini adalah mimpi kali ke tiga. Hanya saja selalu ada penambahan petunjuk setiap hari nya.

Di malam pertama, hanya sampai sebatas melihat pria sedang mengaji.

Malam ke dua, gadis kecil itu muncul.

Lalu, kini di malam ke tiga, petunjuk itu semakin jelas. Ayu sangat mengenal suara itu.

"Apakah ini petunjuk dari Mu ya Allah?"
Ucap Ayu sambil memegang dada nya yang masih ngos-ngosan.

"Wallahualam" ucap nya bermonolog

Ayu bersyukur, Allah begitu sayang  pada nya. Di hari ke tiga shalat nya dia sudah mendapatkan petunjuk dari Allah. Petunjuk itu sangat jelas. Dan memang semua petunjuk mengarah pada satu nama.

"Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah memberi hamba petunjuk, agar hamba bisa lebih mantab lagi untuk segera memberikan jawaban".
Ucap Ayu.

Dengan perasaan bahagia, Ayu bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu dan kembali bermunajat dan bersyukur kepada Allah.

***

Ini adalah hari ke tiga si Boss di luar kota, berarti sudah tiga hari juga mereka tidak bertemu.

Dari pembicaraan mereka di telepon tadi malam, belum ada tanda-tanda urusan si Boss selesai. Jadi kemungkinan si Boss belum bisa pulang untuk sehari atau dua hari ini.

Biarlah, Ayu tetap bersabar, walaupun sebenarnya Ayu sudah tidak tahan untuk segera memberi tahu si Boss, jika dia sudah mempunyai jawaban atas lamaran  kemarin.

Walaupun sebenarnya Ayu bisa saja membicarakan hal ini di telp, namun rasa nya tidak enak saja. Ayu tetap mau bertatap muka dulu untuk memberikan jawabannya.

Cinta Pertama (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang