Dito - Part 10

1.9K 96 0
                                    

Saat keluar lift, langkah ku sempat terhenti. Mata ku langsung melihat sosok yang selama ini aku rindukan.
Rasanya, adem hati ini hanya dengan melihat nya. Walau dari jauh seperti ini.

Tiba-tiba..

"Assalammu'alaikum Pak Boss" suara yang mengagetkan ku dari lamunan

"Wa'alaikum salam, ah Siti kamu mengagetkan saya" ucap ku pada si empunya suara.

"Lha, saya mah dari tadi di sini Pak, Bapak nya aja yang ga ngeh"

"Gimana mau ngeh, kalo sejak keluar lift, matanya langsung tertuju ke arah sana"

"Seger ya Pak, pagi-pagi gini ngeliat yang bening kayak gitu" ucapnya sambil mengarahkan pandangan nya ke Ayu.

"Udah kangen ya Paaak?" Goda nya pada ku.

"Ah kamu bisa aja Siti" ucap ku sedikit malu karena sudah ketauan oleh Siti sedang memperhatikan Ayu dari kejauhan.

Siti adalah OG yang khusus mengurus lantai ini. Lantai yang hanya dihuni oleh para direksi.
Dia satu-satu nya OG yang berani kepada ku. Kerja nya cekatan, rapi dan dapat diandalkan.

Walau dia seperti itu, namun dia profesional. Bila ada tamu, dia bisa bersikap bijak, namun jika hanya berdua seperti ini dia bisa jadi konyol, namun tetap sopan.

Dia bisa membaca mood ku, jika melihat mood ku yang tidak baik, dia pun bisa serius. Namun jika melihat ku lagi santai, tidak jarang dia menghibur ku dengan lelucon-lelucon nya.

Hal itu tidak masalah bagi ku, asal masih sopan dan masih dalam batasan.
Lagian bisa ku jadikan hiburan, di saat sepi ku. Omongan nya yang kadang-kadang kocak, bisa membuat ku tertawa.

"Tenang Pak, aman. Saya udah jagain Mbak Ayu nya tiap hari"

"Hampir tiap hari doi makan di pantry bareng saya" ucap Siti selanjutnya

"Oya? Terima kaskih kalo gitu". Balas ku, sambil berpikir, bisa juga nih kujadikan Siti sebagai detektif dadakan buat mencari informasi tentang Ayu.

"Ngomong-ngomong, gimana menurut kamu Siti?"

"Cocok ga saya dengan dia" ucap ku sambil mengarahkan arah pandang ku ke Ayu.

"Wah, cooooocok banget Pak"

"Bahakan bukan 100% lagi melainkan seribu persen"

"Top markotop" ucap nya lebay.

"Tapi beberapa hari ini, hampir seluruh cewek-cewek pada patah hati"

"Karena hari terakhir sebelum Bapak keluar kota, cctv di sini melihat kemesraan antara Boss idola mereka dengan sang sekretaris"

"Bahkan sang sekretaris, bisa langsung akrab dengan Non Keysha"

"Semua langsung bersedih lho Pak"
Kata nya antusias.

"Ah masa?"

"Kamu kali yang membesar-besar kan?"
Tanya ku penuh selidik.

"Ih Bapak, ga percaya"

"Beneran Pak, mana pernah Siti boong"
Jawab nya lesu.

"Tapi Bapak tenang aja, mereka semua mengakui koq kelebihan Mbak Ayu. Jadi ga ada yang berani musuhin Mbak Ayu."

"Lagian kalo ada yang macam-macam dengan Mbak Ayu, harus lawan dulu Siti sebagai body guard nya"
Ucap Siti semangat.

"Alhamdulillah, bagus deh kalo kayak gitu"

"saya jadi tenang" jawab ku.

"Tapi... Kira-kira dia mau ga ya sama saya?"

"Jangan-jangan dia udah punya pacar lagi" ucap ku pura-pura lesu. Aku berniat menggali informasi yang Siti punya selama dia menjadi detektif dadakan beberapa hari ini.

Cinta Pertama (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang