Ayu - Part 7

2K 110 8
                                    

"Ay, walau kamu baru mengenal ku, tapi aku sudah lama mengenal mu"

Pernyataan itu masih terngiang di telinga ku.
Ada apa ini?
Setelah semua fakta yang terungkap hari ini, seperti nya aku merasa masih ada yang dia tutupin dari ku.

Ah sudah lah, nanti aku akan bertanya pada nya.
Yang jelas sekarang, aku merasakan bahagia.
Mimpi apa aku tadi malam, ga nyangka kalau malam ini ada seorang lelaki yang melamar ku.

Setelah menjawab salam nya aku pun masuk ke dalam rumah dengan hati yang berbunga-bunga.
Sepertinya Mama dan Papa menangkap jelas kebahagiaan yang terpancar dari wajah ku.

Aku memang orang yang susah berbohong, wajah ku akan dengan jelas mengekspresikan perasaan ku.

"Assalammu'alaikum Papa Mama, aku pulang" ucap ku dengan rasa bahagia yang memuncak.

"Waah Pa, seperti nya ada yang beda dengan anak gadis kita" goda Mama.

"Iya ya Ma, seperti nya ada yang membuat anak kita sebahagia ini" lanjut Papa.

"Sini sayang. Pasti kamu udah makan kan?"

"Ayo cerita ke kami, apa yang membuat kamu bahagia seperti ini" ucap Mama setelah nya.

Akhirnya aku duduk diantara mereka. Kuceritakan semua nya. Alhamdulillah reaksi mereka positif. Tidak ada penolakan dari mereka.

"Wow, seperti doa kamu selama ini bukan?"

"Kamu selalu menginginkan orang yang berani ngajak nikah, bukan berani ngajak pacaran?"

Kuanggukkan kepala ku tanda aku setuju, sambil tertunduk malu.

"Sekarang Papa tanyakan ke kamu sayang. Kalau kamu sendiri bagaimana?
Tanya Papa yang membuat ku tegang.

"Ayu juga merasakan hal yang sama dengan dia Pa. Tapi Ayu masih belum percaya, apakah benar bisa secepat ini?"

"Ayu minta waktu untuk shalat istikharah dulu ya Pa"

"Semoga diberikan ketetapan hati oleh Allah"

"Kebetulan, utk beberapa hari ke depan, dia keluar kota karena ada permasalahan yang harus dia tangani di cabang Bandung"
Jelas ku pada Papa.

"Okeh, kita sama-sama tunggu hasil istikharah mu ya Naak."

"Kami sebagai orang tua hanya tinggal merestui".

"Jika hati mu mantab, kami pun mantab".

" Jika nanti kamu udah dapat jawaban, dan jika dia bener-bener serius, suruh dia datang kepada Papa" ucap Papa setelah mendengar cerita ku.

"Sebenarnya tadi juga dia mau turun Pa. Mau kenal dengan Papa dan Mama"

"Cuma Ayu larang, Ayu takut dia akan nekad ngomong panjang lebar, sedangkan Papa Mama belum mendengar apa-apa dari aku".
Ucap ku setelah nya.

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat ya sayang"

"Kita serah kan semua nya kepada Allah. Jika kalian berjodoh, InsyaAllah dimudahkan"
Ucap Mama menenangkan.

"Baik PaMa, Ayu pamit ke kamar dulu ya". Ucapku sambil mencium kedua orang tua ku.

Aku merasa lega setelah menceritakan semua nya kepada kedua orang tua ku. Tidak ada yang aku tutup-tutupin.
Alhamdulillah, sejauh ini mereka pun dapat menerima nya.

Aku ga tau, apa nama perasaan yang saat ini aku rasakan. Yang jelas aku bahagia, aku nyaman di dekatnya.

Setiba di kamar, ku langsung mencari keberadaan ponsel ku. Segera ku ketikkan sesuatu.

Cinta Pertama (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang