Dito - part 17

1.7K 89 1
                                    

Malang?"
...

"Baiklah, kamu segera ke sana, laporkan setiap perkembangannya ya"
...

"Terima kasih Yok"
..

"Wa'alaikum salam"
Ku tutup sambungan telepon dari Tio barusan yang melaporkan perkembangan pencariannya terhadap Keysha dan rombongan.

Tiba..tiba..

"Mas.." itu tanya istri ku. Sepertinya dia me dengar pembicaraan ku dengan Tio barusan.

"Lho, kamu bukannya tadi mau mandi?" Tanya ku mengalihkan perhatiannya.

"Iya, tapi aku mau minta tolong bukain ini"
"Karena tangan ku ga nyampe" tunjuk nya pada pengait perhiasan yang dipakainya.

Lalu, tanpa berkata-kata lagi, segera ku berdiri di belakangnya untuk membantu melepaskan pengait yang dia maksud.

Aku melihat wajah istri ku di cermin.
Kesedihan sangat katara tercetak di wajah nya. Aku yakin, dia tadi mendengar seluruh pembicaraan ku dengan Tio, hanya saja dia tidak berani menanyakannya kepada ku.

Awal nya aku berniat untuk menunda  memberitahukan hal ini kepada Ayu, agar dia bisa fokus pada acara resepsi nanti malam. Namun sepertinya aku harus merubah niat ku.
Tidak ada salah nya jika Ayu tau keberadaan Keysha, agar dia merasa lebih tenang.

"Sayang..." Ucap ku sambil membalikkan tubuhnya menjadi menghadap ku.
Ku sentuh pipi mulus nya.

Mata kami saling bertemu. Tersirat rasa penasaran dari sorot matanya selain  kesedihan yang terpampang jelas.

"Keysha sekarang berada di Malang"
"Kamu sekarang tenang ya, menurut info yang aku dapat, mereka baik-baik saja"
"Aku sudah mengirim orang ku untuk segera ke sana".
Jelas ku.

Dia tertunduk, lalu ku dengar suara tangis nya. "Hiks..hiks..hiks.."

"Hei, koq nangis lagi?"
"Kan kita udah tau Keysha ada dimana"
"Dan tau juga kalo dia baik-baik saja bersama dengan nenek nya disana"
Ucap ku setelah aku memeluk nya.

Tak tega rasa nya melihat istri ku menangis sedih di hari bahagia kami. Seharusnya hari ini kami bahagia, tertawa bersama dan menikmati kebersamaan kami.
Bahkan karena suasana ini, aku jadi tidak menikmati detik-detik melihat rambut istri ku yang sebelumnya tidak pernah ku lihat. Ternyata dia memiliki rambut yang indah. Rambut hitam panjang se punggung, lurus dan lembut.

Ku belai rambut istri ku, sambil menenangkan nya.
Lalu dia menjauhkan badannya dari pelukanku, terlihat dia membersihkan air mata yang mengalir di pipi nya.

"Aku ga nyangka Mas"
"Mama Dian sampai sejauh itu membawa Keysha"
"Dia benar-benar takut kita mengambil Keysha dari mereka"
Ucap nya lesu.

"Setahu ku Mama Dian memang punya keluarga di sana"
"Mungkin menurut dia, tempat yang aman menyembunyikan Keysha, ya disana"
"Hanya saja, aku tidak tau pasti letak nya"
"Aku juga ga nyangka mereka pergi sejauh ini"
"Untung nya orang ku, mendapat info dari teman nya yang berada di Malang"
Jelas ku.

"Jadi, orang nya Mas Dito belum liat sendiri?" Tanya penasaran.

"Belum sayang"
"Ini dia baru mau bertolak ke sana"
"Aku memang menyuruhnya untuk memperhatikan mereka dari jauh saja"
"Jangan sampai Mama Dian curiga dan membawa Keysha lebih jauh lagi"
Jelas ku.

"Ya sudah, sekarang kamu mandi ya"
"Ga usah bebani pikiran mu lagi"
"Aku janji akan kasih tau kamu setiap ada perkembangan beritanya ya"
Sambung ku yang menjelaskan.

Dia menganggukkan kepala nya lalu berbalik. Namun, belum sempat dia berjalan. Dia berbalik lagi.

"Mas, aku boleh minta sesuatu?"
Tanya nya hati-hati

Cinta Pertama (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang