୨୧ Ice? ୨୧

216 19 22
                                    

"Hah?! "

Solar membeku juga seperti thorn. Nampaknya mereka seakan tak percaya dengan apa yang mereka dengar dari orang yang sedang berbicara bersama mereka.

"Dia... Dia bukan... Kan?... Pasti bukan... Masa sih?... " Batin solar.

Karena tidak percaya dengan yang dia dengar tadi, solar menanyakan nya lagi untuk memastikan bahwa pendengaran nya salah.

"Aku... Ee... Boleh diulang lagi?.... Namamu... Siapa? " Ucap solar yang sedikit gugup.

"Apakah ada kotoran ditelinga mu? "

"Sudah ku bilang tadi.... Belum juga satu menit"

Perkataan nya membuat solar sedikit kesal tetapi ia tau bahwa orang yang sedang berbicara dengan nya juga lebih kesal.

"Aku.. Hanya ingin memastikan kalau-"

"Sepertinya memang kau salah dengar... "

"Baiklah, akan aku ulang lagi... "

"Namaku.. Ice"

"Apakah yang ini sudah masuk ditelinga mu? "

"Jika belum, aku akan mengulangi nya lagi"

Ya, sepertinya sudah terungkap siapa dia sebenarnya.

"Aku tidak sama sekali salah mendengar nya... Ini dia?... " Batin solar.

Sedikit tidak percaya karena seingat dia, ice adalah lelaki tegas dan juga tidak ramah... Tunggu bukannya itu halilintar? '-'.

Pokoknya, yang ini berbeda dari ingatan solar. Solar menatap kembali ice yang sekarang.

"Mungkin... Aku tidak terlalu peduli dengan perubahan nya saat masih remaja.. Tepatnya saat masih SMP... " Batin solar.

"Eee... Sudah hampir masuk... Aku harus ke kelasku" Ucap ice kemudian pergi.

Solar menatap kepergian nya begitu saja. Lalu ia melihat thorn yang masih membeku.

"Thorn... Sadarlah, dia sudah pergi-"

"Solar~!!! Dia lelaki... Hwuaaa! "

Thorn menangis sambil memeluk solar. Sedikit terkejut karena tiba-tiba tetapi solar membalas pelukan itu.

"Terus kenapa? " Tanya solar.

"Kok bisa secantik itu?... " Tanya thorn dengan mata bulatnya.

"Eee... Mana ku tau.. " Ucap solar menatap ke atas.

"Jika dia perempuan kau ingin pacarin gitu? " Lanjut solar menatap thorn.

"Hm... Mungkin saja... Tapi... Aku malu! " Ucap thorn sedikit malu tetapi ia kembali sedih.

"Yang tadi? " Tanya solar.

"Iyalah.. Pake nanya.. " Ucap thorn kesal.

Karena kesal, thorn melepas pelukan itu.

"Haha, aku juga sedikit terkejut.. " Ucap solar.

PERTEMANAN ༺ 2 ༻ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang