୨୧ Teman lama୨୧

192 18 6
                                    

Suara yang seperti preman membuat thorn merinding tetapi tidak dengan solar. Mereka mencari sumber suara yang rasanya suara itu entah muncul dari mana.

Ice yang masih menangis karena ulah thorn, berusaha thorn bujuk agar tidak menangis lagi.

Sesosok berbadan kekar tetapi juga tidak kekar.. Gimana?... Ee, ya dia berotot tetapi tidak begitu berotot. Ia keluar dari belokan jalan. Melihat sekilas saja mereka mengenali orang itu, ice menatap siapa orang itu yang membuat thorn ketakutan.

"Hwuaaa!! Aku tidak tahu jika perasaan nya serapuh itu" Ucap thorn seperti meminta ampun kepada orang itu.

"Berdirilah.. " Ucap orang itu.

Sontak thorn langsung berdiri. Menatap wajah thorn sedikit lama, ia seketika tersentak kaget karena ia tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat.

"T-thorn?... Kau kah itu? " Tanya orang itu menepuk pipi thorn sedikit kuat.

"Ah... Iya... Aku" Ucap thorn menahan sakitnya.

Tiba-tiba saja dirinya dipeluk erat dengan orang itu. Thorn terkejut karena tiba-tiba saja dipeluk oleh orang yang selalu ia takuti karena perawakannya mirip preman.

Tetapi ketakutan nya sirna karena sosok yang dikenal preman ini, tiba-tiba saja menjadi bayi.. Ya bayi.. Karena ia menangis seperti thorn.

"Hwuaaa!! Udah lama engga ketemu!! Kau kemana saja? " Ucap orang itu masih memeluk thorn.

"Apakah kau mengingat ku? " Tanya orang itu melonggarkan pelukan nya lalu menatap thorn sembari memegang kedua bahu thorn.

"Ya.. Blaze" Ucap thorn.

"Ternyata kau ingat! " Ucap blaze girang.

"What's up bro? " Tanya blaze menaru tangannya dipinggang nya.

"Oke? :D" Ujar thorn.

"HAHA!! "

Tawa yang menggelegar membuat thorn sedikit takut tetapi ia juga tidak terlalu takut karena blaze tidak akan main kekerasan dengan nya... Kan? .

"Ha... Jadi... Kau yang membuat ice menangis ya? " Ucap blaze kembali menakutkan.

"Aku minta maaf! " Ucap thorn langsung menunduk.

Blaze menatap ice yang juga menatapnya. Mereka saling eye's contact, sebelum akhirnya ice memalingkan pandangannya. Blaze sedikit terkekeh lalu kembali menatap thorn.

"Baiklah... Sepertinya dia juga sudah memaafkan mu" Ucap blaze.

"Terimakasih" Ucap thorn girang.

"Ya... Tetapi... Aku tidak ingin mendengar ia menangis lagi.. " Ucap blaze.

"Di mengerti! " Ucap thorn reflek memberi hormat.

Segalanya sudah dilihat oleh solar. Melihat semuanya, sepertinya memang ada sebuah konflik diantara mereka berdua.

Kemudian solar berjalan kearah mereka untuk ikut berbincang sekaligus membantu thorn dalam membantu mereka.. Ya.. Begitu lah.

"Hey blaze" Sapa solar.

Dengan senang hati blaze membalasnya.

"Omong-omong... Melihat perubahan dari ice... Apakah ada yang terjadi diantara kalian? Kau juga sudah berubah.. " Ucap solar.

"Haha... Solar.. Kau hanya sibuk dengan urusan mu sendiri... Sampai tidak sadar bahwa teman-temanmu teracuhkan... " Ucap blaze sedikit menunduk.

Mendengar hal ini membuat solar terdiam dan juga merasa bersalah.

PERTEMANAN ༺ 2 ༻ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang