୨୧ Malam yang ditunggu ୨୧

172 20 2
                                    

Malam yang ditunggu sudah tiba dan juga adalah malam yang sangat panjang bagi halilintar.

Halilintar berharap bahwa teman-temannya itu tidak datang, tetapi mereka sangat antusias untuk pergi acara super mewah itu. Hanya bisa pasrah, halilintar menyambut mereka satu persatu.

"Kenapa kau datang... " Bisik halilintar ke taufan.

"Ihh... Kau begitu jahat hali! " Bisik taufan sedikit keras lalu pergi masuk kedalam.

"Dasar... Seharusnya aku tidak memberitahukan nya tentang ini.. " Batin halilintar.

"Halo hali, apakah kau baik-baik saja? " Tanya thorn sedikit pelan.

"Tidak" Jawab halilintar dengan wajah murung berbarengan dengan tatapan sinis.

"Oke.. Jangan lupa beristirahat! " Ucap thorn lalu masuk mengikuti taufan.

"Istirahat?... Ah... Istirahat disaat aku yang menjadi penyambut tamu?.. Yang benar saja!" Batin halilintar.

"Hey bung! Aku membawakan ucapan selamat untuk ayahmu! Kasih Oke! " Ucap blaze memberikan sebuah kado kepada halilintar terus pergi menyikut kedua temannya tadi.

"Kenapa kau tidak memberikannya kepada ayahku langsung? " Batin halilintar.

Hal ini membuat halilintar muak. Ingin rasanya ia membuang mereka atau menghajar mereka?.. Pokoknya halilintar sedang sangat kesal malam itu.

"Selamat malam, hali... " Ucap gempa dengan hormat.

"Ya... Selamat malam juga" Ucap halilintar.

Mereka saling berjabat tangan lalu gempa masuk kedalam.

"Jika dibilang bahwa gempa adalah yang paling normal diantara yang lain, aku sangat setuju dengan hal itu" Batin halilintar.

Halilintar kembali menatap tamu berikutnya setelah menatap gempa sambil bergumam sendiri.

Tatapan nya kali ini berbeda dengan tamu kebanyakan, seakan terpanah oleh sosok malaikat?. Ia tidak bisa memalingkan pandangannya karena sosok yang dia lihat sekarang.

".. Selamat-"

".. Siapa namamu... Nyonya.. " Ucap halilintar mengambil buku daftar nama tamu.

Ia hendak ingin mengecek siapa dia, sepertinya tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Apakah pernah aku mengundangnya? Atau dia adalah penyusup?... Jika dia penyusup, aku bisa lolos dari penjara ini" Batin halilintar.

"Ee
.. Namaku... I.. C... E.. Ice" Ucap ice sedikit tersebut tetapi ia mengerutkan alisnya dan memejamkan matanya.

Tong..

Tong..

Tong...

"Ice?... " Batin halilintar.

"Dia... Ice?... " Batin halilintar.

"Mustahil... Aku sangat peka terhadap cewe yang menyamar... Tetapi... Ini ice?... Mustahil banget... Diakan... Cowo... " Batin halilintar.

PERTEMANAN ༺ 2 ༻ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang