୨୧ tragedi mengerikan ୨୧

153 16 3
                                    

"Apa yang kau lakukan? "

"Kau ingin mencuri ya-"

Bugh!

Bruk..

"Mengganggu saja... "

Salah seorang staf sudah ditumbangkan begitu saja dengan tangan kosong. Melihat kejadian itu tentu saja membuat thorn ketakutan jika saja staf itu adalah dia.

"Sepertinya... Aku harus lebih berhati-hati.. Eh! Dia masuk! Aku harus ikut" Batin thorn.

Ia mengikuti blaze sampai ikutan masuk ke dalam ruangan itu. Terlihat jika ruangan itu adalah ruangan pengawas terlihat banyak sekali cctv disana.

"Wow... Aku bisa melihat segalanya disini.. " Gumam blaze sembari melihat-lihat kamera disana.

"Apakah dia tidak akan ketahuan dengan staf lain?... Yang ini saja dia biarkan tergeletak disini begitu saja" Batin thorn.

Disana blaze asik dengan melihat-lihat kamera cctv disana. Tetapi ia melihat thorn yang sedang mengintip nya dari balik pintu lalu masuk kedalam dan bersembunyi di tumpukan kardus.

".... Ternyata begitu.. " Gumam blaze.

Ia tersenyum lalu berjalan perlahan mendekati thorn.

"Kok perasaan ku tidak enak ya? "Batin thorn.

Sedikit thorn mengeluarkan kepalanya lalu mengintip. Tindakan yang thorn lakukan membuat blaze semakin yakin thorn ikut bersama nya. Thorn yang melihat blaze mendekati nya reflek bangkit dari persembunyian dan sedikit membeku. Blaze menghentikan langkah karena thorn sudah keluar dari persembunyian.

Mereka saling bertatapan dan suasana disana juga hening, belum ada diantara mereka berdua yang ingin mengangkat bicara. Setelah berlama-lama diam-diaman akhirnya thorn angkat bicara.

"Ee... A-aku hanya berjalan melewati tempat ini dan aku m-melihat salah satu staf yang entah ke.. Kenapa berbaring tak sadarkan diri... Aku mengintip di pintu ini... Dan melihat mu... H-hanya itu... " Ucap thorn memejamkan matanya dan menunduk.

Blaze masih terdiam, thorn juga sekarang kembali diam. Karena ketakutan itulah dirinya memejamkan matanya. Blaze menghela nafas panjang sebelum kemudian ia hendak mengelus kepala thorn.

"Hey! Apa yang kalian lakukan disini? "

Sepertinya keberadaan mereka diketahui oleh seseorang. Thorn sontak melihat kearah belakang nya tetapi blaze tiba-tiba saja memeluknya dan menaruh wajah thorn menghadap ke dadanya.

Yang dapat thorn andalkan adalah pendengarannya, mengatur alur volume bisa diatur nya menggunakan ponsel jadi ia tidak harus memutar frekuensinya manual.

"Angkat tangan dan menyerahlah-"

Dorr...

Bang!.. Bang! .

Suara tembakan itu mengagetkan thorn, padahal ia ingin membalikkan badannya tetapi kepalanya dipegang erat oleh blaze memaksanya untuk tetap berada di posisinya sekarang.

Terdengar semakin banyak yang tertembak karena beberapa tidak sempat melanjutkan perkataannya dan langsung ditembak. Mendengarnya saja sudah terjebak bahwa yang menembaki orang-orang yang berdatangan.

Sepertinya ia sedang terjongkok, merasa suasana sudah sunyi blaze melepaskan tangannya yang menahan kepala thorn. Setelah dilepas, thorn mengangkat kepalanya perlahan. Melihat wajah blaze yang sedikit terciprat oleh saus tomat membuat thorn mengecilkan pupilnya.

PERTEMANAN ༺ 2 ༻ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang