୨୧ Blaze ୨୧

150 16 2
                                    

Sejujurnya aku bukanlah seorang yang memiliki keberanian yang tinggi....

Sosok itu selalu membuat ku menjadi lebih berani. Sayangnya aku berpisah dengan nya... Dari dulu... Dia adalah sosok yang gagah. Aku juga ingin sepertinya.. Memiliki.. Keberanian yang tinggi sampai membuat orang ketakutan. Seakan... Dia bisa menantang maut..

Aku hanya anak yang sangat lemah.. Bahkan untuk bertanya pun aku takut...

Orang tuaku selalu memaksaku untuk berani. Ayahku adalah orang yang sangat galak sampai aku sangat takut ketika aku ingin melakukan sesuatu...

Pelajaran yang keras itu membuat diriku semakin takut untuk melakukan banyak hal yang belum pernah aku lakukan... Ibu juga sama saja... Dia memang selalu melindungi ku tetapi dia sebenarnya masih tidak mengerti tentang orang tua karena dia seakan masih remaja.

Dari sini aku tidak memiliki siapa pun untuk berbagi cerita sebelum aku bertemu dengan seseorang yang mengajariku banyak hal tentang teknik bela diri. Meski terkadang ia sangat kesulitan mengontrol emosi karena aku terus menerus gagal.

Saat aku sedikit berhasil ia pergi, mengatakan bahwa ia ingin kembali ke keluarga nya. Aku mengetahui bahwa keluarga nya tidak menyukai dirinya, membuatku penasaran.

Aku sedikit mengikuti nya, mulai dengan menaiki bus yang sama tujuan nya dan taksi yang sama dengan tujuan nya. Tetapi aku hanya diturunkan di sesuatu tempat karena sang sopir yang mengendari mobil yang aku naiki mengalami sedikit kecelakaan.

Aku baik... Hanya sedikit kehilangan satu jariku. Untung nya aku mendengar suara keributan yang membuat ku dapat bantuan untuk diobati. Aku terus mencari nya dan menemukan seperti gudang penyihir.

Penasaran memenuhi diriku dan aku memasukinya. Melihat adegan yang seharusnya belum boleh aku lihat.

Amarahku seketika meledak, menghukum mereka dengan memeras saus tomat yang berada di dalam tubuh mereka satu persatu. Meski salah satu berhasil melarikan diri dan juga satunya melarikan diri bersama orang itu. Hal yang aku takutkan adalah hal keji yang terjadi didepanku.

"Aku membunuh orang"

Kalimat itu selalu menghantuiku. Aku kembali melihat ice yang sepertinya ketakutan, niatku untuk menolong nya aku urungkan dan memilih untuk pergi dari itu.

Kejadian itu membuat amarahku menjadi tidak stabil... Hampir membunuh orang adalah kebiasaan yang sudah aku alami.

Yang menjadi masalah utama adalah ice selalu menghindari ku. Aku berfikir jika ice memikirkan diriku lah yang melakukan hal yang tidak beradab itu kepada nya.

Aku memilih untuk juga menjauhinya dan lebih berfokus untuk menjadi bodyguard tersembunyi yang siap menghancurkan siapa saja yang mengganggu dirinya.

Meski aku tahu dia risih, tetapi terkadang dia berterimakasih tanpa aku sadari. Itu sudah membuat ku senang.

Tetapi, untuk malam ini... Aku membuat kesalahan...

Aku secara tidak langsung melukainya. Ini membuat ku semakin membenci diriku sendiri atas kelakuan ku sendiri.

"Memang nya... Aku pantas di maafkan? "

Kesalahan ini tentu saja tidak akan dimaafkan oleh siapapun. Aku menghancurkan segalanya, membantai pihak berwenang.

Hukuman atas kejadian ini adalah... Hukuman mati.

PERTEMANAN ༺ 2 ༻ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang