Seo Haechan
Young mama___________
______Rain______
____________Duar
⛈️⛈️⛈️
Hujan semakin deras turun membasahi bumi bahkan petir pun bersahutan berbunyi. namun itu tak sedikit pun membuat seorang pria Manis menghentikan langkah nya untuk meminta pertolongan
"Tolonghh..."
Meringis Sebari menahan sakit pada perut besar nya Kini pria manis itu terduduk di tepi jalan
"Tolong... Siapapun tolong aku .. Hikss sakit" merintih dan menagis merasakan sakit pada perut nya yang seolah tengah di porak porandakan dan miris nya lagi tak ada orang satupun yang mau menolong nya
" Sabar nak mama akan mencari pertolongan" ujar nya kembali mengelus perut besar nya guna menghilangkan rasa sakit yang ia rasakan
Kaki nya kembali di bawa untuk berdiri namun naas belum sempat ia bangkit pandangan nya menggelap dan tak ada lagi yang ia rasakan setelah nya
Kedua kelopak mata indah itu terbuka sesekali mengerjap menyesuai kan cahaya yang masuk ke dalam Indra penglihatan nya aroma obat-obatan langsung menyeruak masuk ke dalam hidung nya dan sudah ia tebak kini ia berada di ruma sakit
kedua matanya tiba-tiba terbuka lebar saat ia telah menyadari sesuatu, tunggu dia ada di rumah sakit dan cepat-cepat pula ia meraba perut besar nya dengan susah payah. namun perutnya sudah tak besar lagi, panik itulah yang ia rasakan sekarang ingin bangkit namun tak bisa badan nya seolah tak memiliki tulang. Tak mempunyai tenaga sama sekali untuk bangkit badan nya serasa remuk maka yang ia lakukan hanyalah menangis dan menunggu orang yang datang
"Anakku" lirih nya
Ceklek ...
Pintu terbuka menampilkan seorang suster
"Anda sudah bangun tuan" tanya nya cepat-cepat mengecek keadaan pria manis yang tengah menagis terbaring di bangsal tersebut
"Suster .. anak saya?" Tanya nya lirih
"Syukurlah anda sudah baik-baik saja.. begitu pun dengan putra anda dia sangat sehat" ucap sang suster membuat sedikit perasaan pria manis itu lega
"Anakku selamat sus? Dia mana sekarang?" tanya nya
"Tentu .. putra anda selamat dia juga sangat tampan, tunggu sebentar ya rekan saya sedang membersihkan nya sebentar lagi juga di bawa kesini" jelas nya
" anak saya laki-laki sus?" Sang suster mengangguk tersenyum
'Syukurlah.. terima kasih Tuhan" langsung mengucap syukur ia tak kuasa menahan tangis nya
"Selamat ya tuan.. Kalo begitu saya tinggal ya. saya harus mengecek pasien yang lain juga" ucap nya mohon undur diri
Setelah beberapa saat menunggu kini ia bisa melihat dan memeluk betapa mungil dan tampan putranya
senyum nya mengembang sangat lebar, ia bahagia melihat jagoan kecil nya yang berada dalam pelukan nya sekarang, sangat tampan seperti ayah nya
"Terima kasih sudah bertahan dengan mama" bisik nya ia meneteskan air mata kebahagian mengecup pipi tembam sang putra
3 tahun kemudian ..
"Seo Rain berhenti di sana!" Seru sang mama ia berlari mengejar sang anak dengan handuk dan sepasang pakaian di tangan nya.
namun yang di teriaki dan di kejar malah semakin cepat berlari untuk mencari perlindungan dari kejaran sang mama
"Seo Rain kali ini mama serius ya, kamu mau keluar atau tidak?" Tanya nya mengedarkan pandangan untuk mencari Diamana sang putra bersembunyi
"Kikikik... mama kok payah si gak bisa menemukan la'in " sang anak terkikik lebih menyembunyikan dirinya di kolong ranjang
"Oke .. kalau begitu, mama tidak akan memberi Rain es krim lagi. kalo Rain tidak mau keluar dan memakai baju, mama akan pergi saja dan biarkan Rain di rumah sendiri lalu mama akan panggilkan bibi Ana oke!" ucap nya dengan sedikit mengancam,
dan itu pun berhasil membuat sang putra keluar dari persembunyian nya berlari cepat menubruk kan dirinya kepada sang mama
"Tidak Ma jangan .. bibi Ana sangat galak la'in tidak mau" ucap nya dengan cemberut memeluk erat leher sang mama
" Makanya Rain harus menurut .. tak mungkin kan kalau bibi Ana galak kalo Rain nya baik .. pasti Rain nakal iya kan?" Tanya sang mama
" Tidak mama la'in tidak nakal .. la'in hanya memasukan kecoa kedalam baju bibi Ana saja kok" ucap Rain kini ia merenggangkan pelukan nya dan menatap wajah cantik sang mama
" Tentu itu perbuatan yang sangat tidak baik sayang.. itu artinya Rain nakal tidak boleh seperti itu ya .. itu tidak good boy namanya mengerti?"
Rain mengangguk cepat "mengelti mama" ucap nya kembali memeluk sang mama
"Caaahh Rain good boy kan. Ayo sekarang pakai baju lihat tumi Rain kelihata" Rain terkekeh ketika sang mama menusuk nusuk perut bulat Rain.yang merasa geli
"Mama Eun Yeon akan kelumah tidak?" Tanya Rain
"Emm tidak tau, paman Tae bilang Eun Yeon tidak enak badan, jadi mungkin Eun Yeon tak akan datang " ujar sang mama kini menyisir rambut lebat Rain
"La'in ingin main dengan Eun Yeon mama" Bibir mungil itu melengkung ke bawah dengan kepala tertunduk dan jangan lupakan juga kedua tangan nya bertaut di di depan perut
"Biarkan Eun Yeon istirahat, setelah sembuh nanti bisa bermain dengan Rain lagi, nah Rain sudah tampan ayo kita berangkat, dokter pasti sudah menunggu Rain"
''eummm" Rain mengangguk ia mengandeng lengan sang mama berjalan beriringan ke arah pintu keluar..
"Satu.. satu La'in sayang mama"🎶
Rain mulai bersenandung menyanyikan lagu kesukaan nya di
Sepanjang perjalanan"Dua.. dua La-in sayang mama" 🎶
"Tiga.. tiga juga sayang mama" 🎶
"Satu ..dua .. tiga sayang selamanya" 🎶
"Heheh sayang kenapa semuanya sayang mama?" Tanya sang mama
"La'in kan cuma punya mama, La'in tak punya ayah atau adik dan kaka" jawab Rain dengan masih asik memainkan mainan robot-robotan nya. membuat senyum indah di bibir sang mama perlahan luntur ketika mendengar ucapan Rain
Mereka pun keluar dari dalam lift dan langsung memasuki taxi yang sudah menunggu mereka di depan lobi apartemen untuk menuju rumah sakit ..
Bersambung,....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
FanfictionTentang Seorang Seo Haechan yang berusaha membuat sang putra bahagia...