HAII MASIH ADA YANG MASUKIN CERITA INI DI READING LIST ATAU PERPUSTAKAAN?
WARNING 18+
Happy Reading! ❤️
"A-abang.. Lilie mau es klim-na," pinta seorang gadis kecil berusia sekitar 4 tahun kepada sang kakak yang sedang memegang cup es krim ditangannya.
Anak laki-laki itu menatap datar kearah adik kecilnya yang sedang memperlihatkan wajah memohonnya.
"Ini bukan buat kamu, ini punya Abang." ujar anak laki-laki berusia 5 tahun itu dengan fasihnya.
"Ka-kalo Abang Velnon nda kasih es klim-na, nanti Lilie bilanin Mom!" rajuk Lilie kecil dengan tangan kedua tangan yang sudah bertengger dipinggang.
Bukannya memberikan es krim ditangannya kepada Lilie, Vernon kecil malah membuang es krim tersebut ke tempat sampah, dan membuat tangisan Lilie pecah menggema disetiap sudut Mansion.
"Yaampun ini kenapa Lilie nangis, hm?" tanya Anna yang baru kembali dari dapur.
"Hiks.. A-abang nda mau kasih es klim ke Lilie Mom.." adunya kepada Anna yang berlutut disebelahnya.
Anna menatap horor putranya itu. "Abang kenapa gak kasih es krim-nya ke Lilie?"
"Lilie itu gampang sakit Mom, kalo dia sakit nanti Vernon repot." jawabnya dengan mimik wajah datar dan tidak merasa bersalah sedikitpun.
Anna hanya bisa tersenyum kecil melihat putranya yang bertingkah datar dan cuek kepada Lilie, namun sebenarnya ia sangat menyayangi adik perempuannya itu.
"Yasudah, sekarang kalian berdua masuk ke kamar aja oke?" ujar Anna yang diangguki oleh mereka berdua.
Vernon menggandeng tangan Lilie untuk naik keatas, menuju kamarnya. Semenjak Vernon tidur dikamar sendiri, dia meminta kepada Xavier dan Anna supaya Lilie bisa tidur bersamanya. Awalnya Anna sedikit khawatir, namun kekhawatirannya perlahan menghilang setelah melihat bagaimana Vernon menjaga Lilie dengan sangat ketat.
"Lilie masih marah sama Abang?" tanya Vernon kecil saat melihat Lilie yang biasanya bergelayut manja tapi kini hanya diam sambil duduk diatas kasurnya menonton kartun kesukaannya.
Karena tidak mendapat jawaban apapun dari Lilie, Vernon pun menarik narik kecil ujung rambut Lilie yang berhasil mendapat tatapan horor dari gadis kecil itu.
"Abang Velnon bisa diem gak ci?!!" ujarnya sambil menatap kesal kearah Vernon.
"Lagian kamu diem aja gak ngejawab Abang." jawabnya tanpa rasa bersalah sama sekali.
"ABANG NDA USAH GANGGU LILIE LAGI!!!" karena kekesalannya yang sudah diujung tanduk, Lilie tidak sadar sudah meninggikan suaranya kepada Vernon.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, Vernon beranjak untuk turun dari kasur dengan wajah yang datar tanpa ekspresi. Belum sempat Vernon bergerak, Lilie sudah menahan lengannya dan kemudian menidurkan kepalanya dipaha Vernon.
"A-abang temenin Lilie dicini nonton." ujar gadis itu tanpa menatap Vernon.
***
"Babe... Kamu ngapain sih ngeliat ponsel terus?" tanya Xavier yang sedang berbaring di paha Anna sambil menatap istrinya itu dari bawah.
"Aku lagi liat orang masak, Xav." fokusnya masih belum teralihkan dari benda pipih ditangannya itu.
Karena kesal, Xavier memiringkan tubuhnya menghadap perut rata Anna, lalu menggesekan wajahnya disana yang membuat Anna kegelian sehingga ia menyerah dan meletakkan ponselnya diatas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive boy and little girl (END)
Подростковая литератураIni adalah kisah Xavier dan Anna Kisah dimana kedua kutub yang berbeda dipertemukan oleh takdir. Xavier yang posesif dan protektif dipertemukan oleh Anna yang memiliki sifat childish dan manja. Dan kisah lainnya, Kisah masa remaja putih abu abu yang...