Ga nyangka banget kalian bisa segercep ini 😭
Kalo begini caranya, aku bisa up tiap hari ini mah,
Tapi aku seneng sih kalo kalian juga seneng ehe 🥰Sekarang coba ya aku up lagi kalo komennya tembus 200+
bisa ga ya?Happy Reading! ❤️
Bel istirahat sudah berbunyi 3 menit yang lalu, namun guru Fisika dikelas Anna masih saja setia menerangkan rumus rumus yang membuat para murid menjadi muak dan setres.
Xavier berjalan memasuki kelas Anna begitu saja tanpa menghiraukan bu Emil yang ingin meneriakinya, namun Bu Emil tau bahwa jabatannya akan menjadi taruhannya jika ia berani meneriaki Xavier.
Xavier berjalan menuju meja Anna dengan wajahnya yang datar. Pergerakan Xavier masih menjadi tontonan bagi murid sekelas.
"Ayo, sayang. Udah bel." Xavier menggandeng tangan Anna yang masih duduk.
"Ta-tapi belum selesai, Xav." Anna sangat takut, ia takut jika Bu Emil akan menghukumnya nanti.
"Kamu ga denger bel tadi, hem?" Tatapan Xavier berubah menjadi lembut sekarang.
"Maaf, Xavier. Tapi ibu belum selesai menjelaskannya." Ujar Bu Emil dengan wajah yang tegang.
Xavier menatap Bu Emil dengan sengit. "Bel sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu. Seharusnya telinga anda masih bisa berfungsi dengan benar."
Bu Emil menggeram kesal ditempatnya. Jika bukan pemilik sekolah, sudah dipastikan ia akan membawa Xavier ke ruang BK.
"Baiklah, anak anak. Pelajaran kita selesaikan sampai disini, jangan lupa tugasnya dikerjakan." Bu Emil memilih untuk segera meninggalkan kelas daripada berurusan dengan sang pemilik sekolah.
Semua murid mengucap syukur dan berterimakasih kepada Xavier didalam hati, karena mereka tidak memiliki keberanian untuk berbicara kepada laki laki sangar tersebut.
"Gurunya udah keluar kan? Sekarang kita ke kantin." Xavier menggandeng tangan Anna, namun gadis itu masih duduk sambil menatapnya.
"Kamu kenapa ngomong kayak gitu sama Bu Emil?" Tanya Anna dengan nada yang tidak suka.
"Why? Aku ngomong sesuai fakta, sayang." Beberapa siswi yang masih duduk dikelas merasa iri dengan cara bicara Xavier kepada Anna.
"Tapi itu kan ibu guru, kamu gak boleh ngomong kayak gitu."
"Yaampun, Na. Yang dibilang Xavier tuh bener, Bu Elmi aja yang rempong banget masih ngajar padahal udah bel." Sahut Jenifer dengan wajah yang masam akibat pusing mendengar penjelasan Bu Elmi.
"Ih kamu mah sama aja, Je." Omel Anna dengan wajah yang terlihat menggemaskan.
"Jadi kamu mau kekantin gak sayang?" Tanya Xavier yang sudah mulai habis kesabarannya.
Anna menganggukan kepalanya, lalu Xavier segera menggandeng tangan gadis itu. Namun lagi lagi gadis itu hanya diam ditempatnya.
"Kenapa lagi, hemm?" Tanya Xavier yang mencoba menahan emosinya.
"Kamu jangan gandeng aku," ujar Anna yang membuat dahi Xavier mengerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive boy and little girl (END)
Teen FictionIni adalah kisah Xavier dan Anna Kisah dimana kedua kutub yang berbeda dipertemukan oleh takdir. Xavier yang posesif dan protektif dipertemukan oleh Anna yang memiliki sifat childish dan manja. Dan kisah lainnya, Kisah masa remaja putih abu abu yang...