"Heh Vier! Lo sendiri yang ngizinin dia, eh malah sekarang lo yang uring uringan begini"
"Harusnya lo ga izinin Anna pergi kalo lo jadi kayak orang gak waras gini"
Xavier semakin geram mendengar ocehan demi ocehan dari kedua sahabatnya itu.
"Mending lo susulin dia aja" usul Tommy.
"Kalo gua tau dia dimana, udah gua susul dari 30 menit yang lalu bego!" Xavier sudah tidak tahan lagi mendengar ocehan sahabatnya itu.
"Dasar bego lo!" Sahut Alvaro.
"Begoan juga lo, monyet!".
"Jadi yang bego tuh gua apa monyet?".
"Lo kan monyet!".
"Lo berdua bisa diem gak sih!" Geram Xavier.
"Tau nih Tommy emang bacot" saut Alvaro menyalahkan Tommy.
Tommy membesarkan matanya. "Enak aja lo nyalahin gua".
"Terus gua ha-"
"Lo berdua kalo masih mau adu bacot mending pergi!" Usir Xavier. Alvaro dan Tommy diam tidak berani bersuara walau hanya sepatah kata. Mereka tau bahwa jika Xavier sudah marah, tamatlah riwat mereka.
"Gimana kalo lo lacak aja keberadaan Anna dari kalung yang lo kasih?" Usul Tommy.
Kemarin malam memang Xavier memberikan Anna kalung berbentuk sayap dengan alat pelacak tersembunyi. Xavier memberikan alat pelacak agar gadisnya itu tidak bisa jauh jauh darinya, dan sekarang terbukti bahwa alat itu memang dibutuhkan.
"Lacak kalung itu. Kalau dalam 3 menit anda tidak menemukannya, jangan harap anda bisa melihat dunia" setelah memberi ancaman tersebut, Xavier langsung memutuskan panggilannya secara sepihak.
"Kejam bener lo" ucapan Tommy itu dihadiahi tatapan tajam dari Xavier.
Ting!
"Dragonfly club" guman Xavier. "Ikut gua sekarang".
*****
"Ayo dong Na minum lagi"
"Eummm enak" ucap Anna sambil meminum Red Wine miliknya. Itu sudah gelas ke 3 yang diminum oleh Anna.
"ANNA!" Anna yang hanya setengah sadar itu tersenyum melihat siapa yang ada disampingnya sekarang.
Anna langsungbergelayut manja sambil melingkarkan tangannya dileher Xavier. "Eh kak Xav, mau minum juga?"
Xavier menahan emosinya yang sudah memuncak. "Pulang!" Ucapnya dengan nada yang dingin.
"Ah kakak mah gak seru!" Balas Anna sambil mengerucutkan bibirnya.
Xavier tau bahwa gadisnya itu sudah sangat mabuk karena tidak bisa meminum minuman beralkohol seperti ini. Xavier langsung menggendong Anna ala bridal style menuju keluar tempat hina tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive boy and little girl (END)
Teen FictionIni adalah kisah Xavier dan Anna Kisah dimana kedua kutub yang berbeda dipertemukan oleh takdir. Xavier yang posesif dan protektif dipertemukan oleh Anna yang memiliki sifat childish dan manja. Dan kisah lainnya, Kisah masa remaja putih abu abu yang...