20. Quality time

82.1K 4.9K 234
                                    

Sebelum ke ceritanya,
aku mau kalian vote dulu okeee!
Thankyouu ^•^

Happy Reading ❤️

"Ah awas dong Al. Lu ngipasinnya jadi bikin ribet tau!" Omel Liora yang sedang mengolesi bumbu pada daging panggangnya.

Sekarang mereka berenam sedang ada di mansion mewah Xavier. Xavier mengundang mereka untuk masak masak bersama dan juga tidur dirumah Xavier. Karna kebetulan besok libur. Dan tentu saja atas permintaan Anna.

"Bawel banget si lu nenek lampir!" Balas Alvaro. "Gua kesini salah, kesitu juga salah. Pusing pusing jadinya."

"Gak usah nyanyi. Suara lo lebih mirip sama kucing desah!" Kali ini Tommy yang menyahutinya.

Mereka sudah bagi bagi tugas.
Alvaro dah Liora bagian masak masak. Tommy dan Jenifer bagian menyusun tempat, karena mereka ingin menonton film di taman belakang. Sedangkan Xavier dan Anna asik berpelukan.

Sebenarnya Anna sudah merengek ingin ikut masak masak bersama Liora. Tapi bukan Xavier namanya jika mengizinkan gadisnya itu bermainn dengan api.

"Eh buset dah. Itu orang berdua ngapa mesum banget sih?" Kata Alvaro sambil menunjuk Xavier dan Anna dengan kipas tangan.

"Sirik aja lo! Udah buruan deh kipasin nih. Gua udah laper banget." Balas Xavier dengan entengnya.

Setelah 20 menit, akhirnya semuanyapun beres. Mereka duduk diatas karpet berbulu yang sudah disediakan. Didepan mereka sudah ada layar besar yang menontonkan film bergenre horor.

"Siapa sih yang milihin ini?! Serem banget buset dah." Ucap Alvaro sambil menutupi wajahnya.

Tommy melemparkan cangakang kacang kepada Alvaro. "Lebay banget lo! Biasa nonton bokep aja gayaan."

"Ih kak Al nontonnya bokep." Semua langsung menatap Anna dengan melongo.

"Na! Sekarang lo udah tau bokep?" Tanya Tommy heran.

Anna mengangguk antusias. "Bokep itu enaena kan?"

"Siapa yang ajarin kamu, hm?" Tanya Xavier dengan datarnya.

"Kan kak Tom sama kak Al yang ajarin aku." Jawab Anna dengan polosnya.

Xavier langsung menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan horor. Seperti harimau yang siap untuk menerkam mangsanya.

Mati gue!

***

"Ah bego lo! Itu ke kiri ke kiri." Oceh Tommy sambil mengarahkan stik gamenya.

"Bacot! Lo aja noh yang nabrak nabrak mulu."

"Itu gara gara lo mepet mepet ke gua mulu."

"Emang gua homo!"

"YAH KAN MATI!" Teriak Tommy sambil membanting stik game tersebut begitu saja.

"Itu punya gua!" Xavier yang sedaritadi diam, kini angkat bicara.

"Eh sorry ya, Xavier. Abisan gua kesel banget. Masa 5 kali main tapi lo menang terus sih!" Protes Tommy.

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang