Happy Reading ❤️
"Aduh gila nih kenyang banget." Tommy mengelus perutnya sambil bersandar pada sandaran bangku.
"Lagian lo maruk banget sih." Saut Alvaro yang sedang meminum jusnya rokoknya.
Tommy malah senyum senyum tidak jelas. "Laper banget gue soalnya."
"Woy! Kalo ngerokok jangan dikantin bego!" Teriak Tommy yang melihat seorang siswa merokok di meja yang agak dekat dengan mereka.
"Eh sorry." Siswa itu langsung pergi keluar dari kanti saat itu juga.
Setelahnya, mereka berlima melanjutkan obrolannya yang sempat tertunda akibat ulah siswa tadi.
"Eh, lusa kalian ikut partisipasi buat acara sekolah?" Tanya Jenifer kepada Tommy dan Alvaro.
"Nope. Kita jaga keamanan sekolah bareng sama anak osis yang lain. Karena biasanya kalo kayak gini tuh ada aja yang rusuh." Jawab Tommy.
"Kalo lo bertiga?" Sekarang gantian Alvaro yang bertanya.
"Kalo gue ikut padus, kalo Liora ikut dance," Ucapnya menggantung. "Eum.. kalo Anna gak tau deh."
Sekarang semua menatap Anna seakan menunggu jawaban gadis itu. "Aku bagian jaga stand doang. Xav gak akan izinin aku."
"Aku jaga stand aja, dia masih protes. Katanya takut aku kenapa kanapa." Ucapan Anna membuat mereka berempat tertawa.
"Gila. Segitu protektifnya Xavier sama Anna." Saut Tommy.
Mereka melanjutkan mengobrol sampai waktu pulang sekolah diumumkan.
"Na, lo balik sama siapa?" Tanya Liora yang masih menunggu supirnya.
"Nanti kak Gloria jemput aku kok." Jawab Anna.
Liora mengangkat sebelah alisnya, karena merasa asing dengan nama Gloria. "Gloria? Asisten Xavier?"
Anna mengeleng. "Bukan. Dia asisten aku yang dipilih sama Xavier."
Liora tidak habis fikir, sebegitu cintanya Xavier pada Anna. Liora sangat bersyukur karena Anna mendapatkan Xavier sebagai pasangannya. Karena mungkin laki laki lain akan memanfaatkan kepolosan sahabatnya itu.
Untuk yang bertanya dimana Jenifer. Gadis itu sudah pulang bersama Tommy. Liora tau bahwa sabahatnya yang satu itu masih sangat mencinta Tommy.
Tinnn!
"Eh itu kak Gloria udah dateng. Aku pulang duluan ya, Ra?"
Liora mengangguk. "Iya. Hati hati, Na."
"Hai kak Glo." Sapa Anna saat.
"Hai, Na." Sapa balik Gloria. "Gimana hari kamu?" Tanya Gloria sambil meyetir mobilnya pergi dari halaman sekolah.
"Seneng banget. Hari ini free class." Anna senang asistennya adalah Gloria. Gloria sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Jadi tidak heran jika mereka sedang berdua, panggilannya akan menjadi nonformal.
"Oh ya? Kok tumben banget sekolah ngadain free class sampe seharian gitu."
"Kalo disekolah ini mah udah enggak tumben lagi kak. Tiap hari juga sering banget free class. Kalo gak free class ya libur." Ucap Anna panjang lebar.
Gloria terkekeh mendengarnya. "Hahaha. Wajar sih itu mah."
Anna menatap bingung kearah Gloria. "Wajar kenapa emangnya, kak?"
"Iyalah wajar. Kan yang punya sekolah itu Xavier. Dan kesayangannya Xavier sekolah juga disitu. Bisa jadi Xavier sengaja biar kamu gak kecapean."
Yang diucapkan Gloria memang benar. Ini semua adalah perintah dari Xavier. Xavier tidak ingin jika Anna terlalu lelah disekolah saat ia tidak ada. Percayalah, Xavier berkali kali lipat lebih posesif dari yang kalian semua tau.
"Eh, kak ini kan bukan jalan ke mansion?" Anna baru sadar jika ini bukanlah jalan pulang ke mansion Xavier.
"Xavier minta aku buat anter kamu ke kantor," Kata Gloria. "Kayaknya dia kangen banget deh sama kamu."
"Ohh gitu. Xav mah emang labay kak sekarang." Ucap Anna sambil melihat kearah jalan raya yang cukup padat.
"Uhuk! Uhuk!" Anna mengelus tenggorokannya yang terasa sangat gatal dan sakit.
"Kenapa, Na?" Tanya Gloria yang sedikit panik.
"Gapapa kok kak. Uhuk..!"
"Kita kerumah sakit aja ya? Takutnya tambah parah loh batuknya." Usul Gloria yang digelengi oleh Anna.
"Gak usah kak gapapa," Tolak Anna. "Tenggorokannya cuman sedikit gatel doang kok."
"Bener?" Tanya Gloria memastikan.
Anna mengagguk yakin. "Bener deh."
Gloria segera mempercepat laju mobilnya agar Anna segera bertemu Xavier. Gloria melakukannya agar Xavier tau bahwa Anna sedang batuk dan segera dibawanya ke dokter.
Saat sudah sampai, semua kariawan disana menatap aneh kearah Anna. Sebab ini pertama kalinya ada seorang gadis memakai baju sekolah yany datang ke kantor mereka.
Anna menundukan wajahnya karena malu. "Kak. Aku malu diliatin gini."
"Tidak usah melihat kearah sini. Dia adalah kekasih tuan Xavier.
Jadi, lanjutkan pekerjaan kalian jika tidak ingin dapat masalah." Ucap Gloria memberi peringatan.
Semua kariawan itu langsung tunduk dan melakukan aktivitas mereka seperti semula.
Gloria mengantarkan Anna tepat sampai depan ruangan besar Xavier.
"Kak, jangan kasih tau Xav ya kalau aku batuk batuk tadi." Anna hanya tidak mau jika Xavier menjadi tambah protektif dan membuaat pria itu repot.
Gloria mengangguk. "Iya, kamu tenang aja." Kalaupun aku gak kasih tau, pasti Xavier juga akan tau sendiri Na.
"Yaudah kak aku mau masuk dulu ya, thank youu." Anna kemudian masuk kedalam ruangan Xavier.
Saat masuk, Anna disambut dengan pemandangan yang membuat hatinya seperti diremas. Ingin rasanya Anna menangis saat melihatnya.
*****
TBCHai guys!
Aku double up sesuai permintaan dari kalian semua nih.Apa yang diliat sama Anna ya?
Jangan lupa vote dan komennya yaaa,
Aku juga terima kok saran saran dari kalin semua.Love you guys! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive boy and little girl (END)
Roman pour AdolescentsIni adalah kisah Xavier dan Anna Kisah dimana kedua kutub yang berbeda dipertemukan oleh takdir. Xavier yang posesif dan protektif dipertemukan oleh Anna yang memiliki sifat childish dan manja. Dan kisah lainnya, Kisah masa remaja putih abu abu yang...