34. Cry

71.2K 4.6K 275
                                    

Sesuai janji aku, ini aku udah up ya sayang sayang ku <3

Happy Reading! ❤️

Anggota Aigle sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Kini Xavier dan Anna sedang Quality Time diatas kasur berdua.

"Xav, kamu gak belajar? Hari Senin kan ujian nasional." Tanya Anna kepada Xavier.

"Aku gak perlu belajar, sayang. Tanpa belajar juga nilai aku udah sempurna." Anna memutar bola matanya malas ketika Xavier sudah terlalu pede seperti ini.

"Kamu gak boleh begitu, Xav."

Xavier terkekeh mendengarnya. "Itu nyata sayang."

"Bodo." Jawab Anna sekenanya.

"Sayang.." Panggil Xavier.

"Hem?" Anna hanya membalasnya dengan deheman saja tanpa minat.

"Sayang.."

"Hem?" Sekarang deheman itu mulai sedikit naik satu oktaf.

"Babe.."

Anna memilih untuk tidak menjawab.

"Babe sayang honey sweety.."

"Apaan sih?!" Balas Anna yang kesal dibuatnya.

Xavier terbahak mendengar jawaban Anna yang ngegas. Itu membuat Anna semakin kesal terhadap Xavier.

"Aku tinggalin ya kamu." Xavier langsung memeluk Anna dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Anna, takut jika renggang sedikit, Anna-nya akan pergi.

"Aku gak bisa nafas, Xav." Ujar Anna yang kesulitan bicara karena Xavier mendekapnya sangat erat.

Anna merasa bahwa pundaknya basah. Apa Xavier menangis? Tubuh laki laki itu sedikit bergetar akibat menahan isaknya.

"Hei?" Anna berusaha melihat wajah Xavier, namun laki laki menggeleng dan semakin menenggelamkan wajahnya dileher Anna.

"Coba sini aku mau liat."

"Kamu jangan nangis, Xav."

Sedih? Ya, Anna sedih saat Xavier menangis. Laki laki yang biasanya menenangkannya saat menangis, kini menangis dihadapannya, dan penyebabnya adalah dirinya sendiri.

"Maaf.." Cicit Anna yang membuat Xavier langsung mendongakkan wajahnya.

Anna terkejut melihat wajah Xavier yang kacau. Wajah dan matanya memerah karena menangis. Tapi tatapannya kali ini sangat sendu, membuat hati Anna menjadi nyeri.

Anna mengelus pipi Xavier, dan menghapus airmata kekasihnya itu.

"Jangan nangis kayak gini, aku sakit liatnya." Lirih Anna.

"Jangan tinggalin aku." Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut Xavier.

Anna mengangguk. "Aku gak akan tinggalin kamu. Maaf, tadi aku boong doang."

Xavier kembali memeluk tubuh Anna, dan menyembunyikan wajahnya di leher gadis itu. Anna mengelus rambut Xavier dengan sangat lembut agar kekasihnya itu tenang.

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang