41. Kembali

85.7K 5.3K 696
                                    

Coba dong, aku mau tau first impression kalian pas baca cerita ini gimana, aku kepo juga si hahahaha 🤔

Happy Reading! ❤️

"Xav..."

Suara itu mampu membuat Xavier diam mematung ditempatnya. Suara yang sangat ia rindukan selama tujuh tahun ini. Suara yang mampu membuat darahnya berdesir. Dan suara yang mampu membuat jantungnya berdebar lebih cepat.

Orang itu berlari memeluk tubuh Xavier dari belakang, bersamaan dengan menyalanya lampu gedung. Pelukan yang sangat hangat. Pelukan yang begitu ia rindukan sampai rasanya ingin hampir mati.

"I miss you.." Ucap orang tersebut dengan suara paraunya.

Xavier langsung membalikkan tubuhnya, dan memeluk orang tersebut dengan erat. Xavier tidak peduli jika itu adalah hantu atau semacamnya. Yang ia tau adalah, dirinya begitu merindukan orang tersebut.

"Aku mohon kalau ini cuman mimpi, biarin aku tidur untuk selamanya." Ucap Xavier dengan suara seraknya karena menahan tangis.

Orang itu menggeleng dengan isakan tangisnya. "Ka-kamu gak mimpi, ini aku beneran, Xav."

Xavier semakin mengeratkan pelukannya, ia takut jika melepaskan pelukannya maka Anna-nya akan pergi lagi. Terdengar tepuk tangan yang meriah. Xavier membuka matanya, dan mendapati semua teman temannya tengah memperhatikan mereka berdua.

Xavier melepaskan pelukannya secara perlahan. Dan benar saja, ternyata ini bukan mimpi. Xavier menangkup wajah Anna yang sedikit tirus, lalu menatap mata cantik itu dengan lekat.

"Ini beneran kamu?" Tanya Xavier yang masih tidak percaya.

Anna mengangguk dengan airmata yang masih saja mengalir.

Flashback on.

"Dokter dokter, pasien membuka mata." Ucap seorang suster yang sedang menangani Anna diruang operasi.

"Apakah anda bisa mendengar saya, nona?" Tanya dokter itu.

"Dok-dokter, tolong kas-kasih tau Xav kal-kalau saya su-sudah meninggal." Ucap Anna sambil terbata bata.

"Maaf nona, apa maksudnya?" Tanya dokter itu yang masih tidak mengerti.

"Kas-kasih tau dia ka-kalau saya sudah men-meninggal. Cuk-cukup kasih tau tem-teman saya saja." Ucap Anna lagi.

"Maaf nona, saya tidak bisa." Balas dokter itu dengan perasaan yang tidak enak.

"Sa-saya mohon. Bil-bilang mereka bawa sa-saya jauh dari Xav." Setelah itu Anna kembali menutup matanya.

Flashback off.

"Maksud kamu apa?!" Tanya Xavier yang tidak bisa menahan emosinya.

Bagaimana bisa gadisnya ini membuat dia merasa tersiksa selama tujuh tahun ini. Dan bagaimana bisa mereka semua membiyarkan dirinya larut dalam kegelapan selama ini.

"Ak-aku koma selama 3 tahun, terus setelah sadar aku hilang ingatan selama 4 tahun." Xavier langsung memeluk tubuh Anna yang semakin kurus dengan erat.

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang