01. Pertemuan

193K 9.7K 441
                                    

Jakarta, 21:15

Seorang gadis dengan sweater baby blue kebesaran sedang berjalan cepat disebuah trotoar sepi dekat club malam. Dia mendapatkan pesan singkat dari seseorang tidak ia ketahui, orang itu memintanya untuk datang ke jalan dekat club tersebut.

15 menit gadis itu menunggu, tapi tidak ada tanda tanda seseorang akan menemuinya. Udara dingin karena hujan lebat turun membasahi belahan bumi Jakarta. Gadis itu semakin meringkuk pada tubuh mungilnya itu.

"Hei gadis manis" ucapan seseorang dibelakangnya mampu membuat gadis itu menoleh ke arah belakang. Dia melihat tiga orang pria sedang tersenyum ke arahnya, dan ia tau pasti orang itu sedang mabuk.

Gadis itu menghilangkan kegugupannya, "A-apakah kalian yang memintaku untuk datang kesini?"

Ketiga pria itu tertawa, "ikutlah ke apartement kami" ajak salah satu dari pria itu.

"Maaf jika tidak ada yang penting lebih baik saya kembali" saat gadis itu ingin pergi, tangannya dicekal oleh pria yang kira kira berusia 37 tahunan itu.

"Hey gadis manis mau kemana?" Tanya pria itu sambil mendekatkan wajahnya kepada gadis didepannya.

Gadis itu sudah menangis ketakutan, "Tolong lepaskan saya," ucap gadis itu. "Saya mohon".

Pria itu mencoba mencium gadis didepannya itu kemudian,

Bughhh

Flashback off.

"Yammpun Anna gimana bisa lo ngalamin kejadian kayak gitu" gadis dengan rambut kuncir kuda itu menatap khawatir kearah sahabatnya itu.

Anna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aku juga gatau je" jawab gadis itu acuh.

"Na! Ini bukan pertama kalinya lo ngalamin kayak gini. Please jangan gampang percaya sama orang!" Ucap gadis berkulit eksotis itu dengan serius.

"Liora gini deh, aku tuh takut mereka butuh pertolongan aku" jelas Anna.

"Tapi nyatanya selama ini lo cuman dikibulin doang Na!" kesabaran Liora sudah habis. Sahabatnya yang satu ini memang perlu di buka pemikirannya.

"Masih untung ya Na ada cowok yang bantuin lo. Kalo gak ada tuh cowok, gak bisa gua bayangin deh apa yang bakalan terjadi sama lo" Jenifer bergidik mengeri membayangkan kejadian yang menimpa sahabatnya itu. "Oiya Na, siapa sih tuh cowok yang nolongin lo?" tanya Jenifer.

Anna mengedikkan bahunya, "Aku gak tau. Dia pake topi sama hoodie hitam," ucap anna. "Eh tapi aku bisa nyium wanginya. Dia wangi mint".

Jenifer memutar bola matanya, "Yaelah Na, cowok yang wangi mint mah banyak kelessss".

Anna hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Liora hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar perdebatan kedua sahabatnya itu.

*****

Kepada anak anak kelas 10, 11, dan 12 selama jam pelajaran ke 4 sampai terakhir dikosongkan. Guru guru akan rapat untuk acara ulangtahun sekolah bulan depan. Kepada anak kelas 12 tidak ada yang pulang lewat pintu belakang. Semua pulang serentak pukul 15:30. Terimakasih.

Kini setelah pengumuman tersebut, kelas XII IPA 2 menjadi ribut. Ada yang langsung pergi ke kantin, ada yang asik bergosip, ada yang mabar game online, dan ada yang memilih untuk membaca buku kesukaan mereka.

Dipojok kelas ada tiga orang manusia berparas bak dewa yunani yang sedang meributkan hal hal kecil. Dua orang sedang ribut, dan yang satu hanya mendengarka sambil sesekali terkekeh melihatnya.

Laki laki berambut coklat itu tiba tiba saja berdiri, "Udah dah ayo kita cabut".

Laki laki dengan kulit sawo matang disampingnya itu menarik tangan sahabatnya agar kembali duduk, "lo gak denger apa yang bu Tuti bilang tadi?".

"Heh onta! Sejak kapan lo gak mau diajak bolos?," tanyanya. "Jangan jangan lo kesambet setan kamar mandi cewek ya?" Lanjutnya lagi.

"Lo belom pernah dikejar monyet bencong apa hah?!"

"Berisik!" Sekarang gantian cowok dengan mata hazel itu yang angkat suara.

"Babang Vier sensi pisan euyy" ucap laki laki berdarah asli indonesia itu.

"Lo masih mikirin cewek yang lo tolongin semalem huh?" Tanya cowok berambut coklat kepada sahabatnya itu.

Xavier menatap kearah kedua sahabatnya itu, "Lo berdua kenal siapa dia?".

Kedua sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa mereka tidak tahu apa apa.

"Cari tau soal dia!" Setalah mengucapkan kalimat itu, Xavier pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang cengo.

*****

"Gimana Na? Udah tau siapa yang ngirim pesan singkat ke lo semalem?" Tanya Jenifer kepada Anna yang sedang memakan bakso kesukaannya.

Anna mengedikan bahunya, "gak tau deh, mungkin emang cuman orang iseng doang kali".

"Susah ya punya sahabatan yang kelewatan polosnya" celetuk Liora yang dihadiahi tatapan tajam oleh Jenifer.

"Apa? Bener kan apa yang gua bilang?" tanya Liora seolah menantang Jenifer.

"Udah udah! Emang aku kok yang salah. Seharusnya aku gak gampang percaya gitu aja" ucap Anna melerai kedua sahabatnya itu agar tidak bertengkar.

"Oiya gua mau ajak lo berdua ke club nanti malem" ajakan Liora mampu mebuat Jenifer membulatkan matanya. Serata Anna hanya menatap bingung ke arah Liora.

"Tenang! Ini acara ulangtahun temen gua kok. Mungkin emang bakalan ada minuman alkohol, tapi gak bahaya kok" Liora memberi penjelasan kepada Jenifer seakan tau apa yang difikirkan sahabatnya itu.

"Ada cogan gak?" Liora memutar bola matanya malas ketika mendengar pertanyaan dari Jenifer.

"Otak lo cogan mulu!".

"Yeeh namanya juga usaha" ucap Jenifer membela dirinya sendiri.

"Lo mau ikut gak Na?" sekarang giliran Anna yang diberikan pertanyaan itu.

Anna menatap ke arah Jenifer, "kalo kalian ikut yaudah aku ikut". ucapnya final.

Liora bersorak senang, "Oke! Nanti malem gua jemput kalian jam 7. Dress codenya hitam putih ya".

*****
TBC

I hope you enjoy my story ❤️
Jangan lupa buat vote nya yaaa!

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang