17. Ngambek

101K 5.8K 248
                                    

Makasih banget,
akhir akhir ini banyak yang jadi tim gercepnya XaNa.

Aku juga lagi suka banget nih baca bacain komen,
dan kadang aku stalk akun kalian dari komenan itu,
terus aku baca dan vote juga cerita kalian ^•^

Love u to the moon and never back deh❤️❤️❤️

Happy Reading ❤️

"Ih gak tau ah sebel sama Xav!" Sejak pertemuan mereka dengan Trissa tadi sore, Anna jadi mendiami Xavier dan tentu itu membuat Xavier uring uringan.

"Oh ayolah, babe. Aku gak pernah deket sama dia." Bujuk Xavier yang entah sudah berapa kali.

"Ih aku mah engga peduli." Ucapnya dengan bibir dimajukan dan tangan dilipat di dada.

Terbesit ide jahal di otak cerdas Xavier untuk menjaili Anna. "Oh jadi ga cemburu nih?"

Anna melirik Xavier sebentar, lalu kembali membuang pandangannya dari Xavier.

"Yaudah aku besok mau ngobrol ngobrol sama Trissa kalo gitu."

Setelahnya terdengar isakan kecil dari mulut Anna. Gadis itu sudah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Apakah Xavier kelewatan?

"Hei, sweety. Aku cuman bercanda sayang." Xavier langsung memeluk tubuh Anna yang masik sibuk menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"Hiks..ka-kamu udah eng-engga sayang aku lagi..hiks." Tangisan Anna semakin pecah sekarang.

Demi tuhan, Xavier tidak memiliki niat untuk mengobrol dengan wanita itu. Bahkan untuk bertemu pun ia tidak sudi sama sekali.

"Kata siapa aku gak sayang sama kamu, hm?" Tanya Xavier lembut.

"Emang betul!" Anna menyingkirkan telapak tangannya dari wajahnya. Xavier terkekeh melihat wajah Anna yang memerah karena menangis.

"Ngapain kamu ketawa?!" Ujar Anna sinis.

"Engga kok sayangku. Kamu cantik."

Cup!

Akibat kecupan singkat dibibirnya itu, wajah Anna semakin memerah. Dan itu membuat Xavier tambah gemas dengan gadis manis didepannya ini.

"Aku masih ngambek sama Xav!" Kemudian Anna malah naik ke pangkuan Xavier dan memeluk leher Xavier, lalu menenggelamkan kepalanya pada leher Xavier.

"Katanya masih marah?" Tanya Xavier sambil mengelus surai panjang Anna.

"Aku ngantuk tapinya. Aku kan gak bisa tidur kalo engga peluk Xav." Balas Anna dengan polosnya.

Xavier tersenyum penuh arti. Jika orang lain berfikir bahwa Anna beruntung memeliki Xavier, itu adalah kesalahan. Disini adalah Xavier yang sangat beruntung memiliki Anna.

***

"Sayang bangun yuk, kita makan malam dulu." Xavier saat ini sedang mengumpulkan kesabarannya karena sejak tadi Anna tidak bisa dibangunkan.

"Eum... iya sebentar lagi kak." Percayalah, itu adalah kalimat yang diucapkan Anna sejak 10 menit lalu.

Xavier menghembuskan nafas gusarnya. "Bangun atau kamu aku cium?!"

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang