37. Kenyataan

72.5K 4.6K 761
                                    

minal aidzin wal faidzin ya buat teman teman ku yang merayakannya!

Happy Reading! ❤️

Dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang penuh penyesalan. Xavier langsung menghampiri dokter itu dengan wajahnya yang datar, ditambah lagi matanya yang merah membuat wajah tampannya itu terlihat begitu menyeramkan.

"Gimana keadaan pacar gue?" Tanya Xavier to the point.

"Maafkan kami tuan, nona Anna tidak bisan terselamatkan." Ucap dokter itu dengan penuh penyesalan.

"MAKSUD LO APA BANGSAT!" Bentak Xavier yang masih tidak percaya dengan apa yang dokter itu katakan.

Semua orang disana hanya bisa terdiam sambil mencoba untuk menerima kenyataan yang sangat pahit ini.

"Peluru di kepala Nona Anna sudah kami keluarkan, namun terjadi pendaharan di otak Nona, tuan." Ucap dokter itu dengan rasa bersalah dan rasa takut yang bercampur menjadi satu.

Xavier langsung masuk kedalam ruangan itu dan menghampiri Anna yang tubuhnya sudah ditutupi kain putih.

Xavier membuka kain penutup itu secara perlahan. Hati Xavier seperti ditusuki ribuan pisau ketika melihat wajah Anna yang sudah sangat pucat, ditambah bibir Anna yang biasanya berwarna pink, sekarang berwarna biru keunguan.

"Hei, kamu jangan bercanda gini dong." Lirih Xavier sambil mengusap pipi Anna yang dingin.

"Kamu tega ninggalin aku, hemm?"

"Kamu janji bakalan selalu sama aku, kamu juga janji kan mau nikah sama aku setelah kita lulus..." Xavier berbicara seolah olah Anna mendengarnya.

"Babe, please.. bangun.." Lirih Xavier dengan airmata yang mulai menetes.

Xavier sudah masa bodo dengan teman temannya yang melihat dirinya menangis. Dunianya hancur saat ini. Kebahagiannya pergi bersamaan dengan perginya Anna dari sisinya.

Xavier sedikit tersentak saat tiba tiba ada ada tangan yang menyentuh pundaknya. "Lo harus kuat, Anna bakalan sedih ngeliat lo jadi kayak gini."

Xavier langsung memeluk Alvaro untuk menyalurkan kesedihannya. Mungkin saat ini menangis adalah hal yang paling membuat Xavier tenang.

"Gue mau nyusul Anna, Al."

Alvaro melepaskan pelukannya, lalu menatap Xavier lekat. "Maksud lo apa?!"

"Gue mau nyusul Anna ke surga.." Ucap Xavier dengan tatapan sendunya.

Bugh!

Xavier tersungkur ke lantai akibat bogeman dari Alvaro. Xavier menyentuh sudut bibirnya yang terasa sedikit perih karena mengeluarkan sedikit darah.

Xavier mencoba untuk bangkit. "Lo apa apaan sih, bangsat?!"

"Lo yang apa apaan anjing!" Balas Alvaro tidak kalah emosinya. "Emang lo kira Anna bakalan bahagia liat lo jadi kayak gini, hah?!"

"Hidup gue udah gak berguna lagi tanpa Anna.." Ujar Xavier sambil menatap wajah Anna yang sudah pucat.

***

Possessive boy and little girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang