terimakasih

477 47 4
                                    

Pagi ini bintaro cuacanya mendung. Iqbaal yang sudah berada didalam mobil ingin segera menginjak gas nya. Ia mengingat apakah ada yang tertinggal atau tidak.

"sepertinya sudah semua"

Iqbaal pun menginjak gas dan mobil nya mulai melaju. Otak nya terlintas bayangan vanesha.

"duh, jaket nya ketinggalan lagi"

Untung saja iqbaal belum terlalu jauh dari rumah nya. Iqbaal pun memutar balik,ia mengambil jaket vanesha yang tertinggal.

Setelah jaket nya sudah iqbaal bawa, iqbaal masuk kembali kedalam mobil, jaket vanesha ia simpan di jok belakang.

Mobil iqbaal kembali melaju. Mobilnya melewati kompleks perumahan vanesha. Ia pun membelok kan mobil nya untuk masuk kedalam kompleks perumahan vanesha. Hanya beberapa menit mobil nya sampai di depan gerbang rumah vanesha.

Iqbaal melihat vanesha yang sudah siap untuk berangkat ke kantor. Iqbaal pun mengklakson vanesha.

Tttiiinnnnn.

Vanesha melihat siapa yang sudah memberikan klakson didepan gerbang rumah nya.

"pak iqbaal?"

Vanesha pun menghampiri iqbaal sudah berdiri didepan mobil miliknya.

"ada apa pak?"

"ni jaket mu"

Iqbaal mengembalikan jaket milik vanesha.

"padahal nanti saya mau ambil di kantor pak"

"sekalian lewat"

"oh.. terimakasih pak"

Iqbaal masuk kedalam mobilnya,  ia pun melajukan mobil nya.

Didalam mobil terasa canggung, iqbaal dan vanesha sama-sama terdiam. Vanesha selalu memperhatikan jalanan ibu kota dikaca mobil milik iqbaal.

"jakarta menurut pak iqbaal gimana?"

"maksud kamu?"

"iya, kalo kata bapak, jakarta itu menyenangkan atau tidak?"

"hm, biasa aja"

"itu bukan jawaban pak"

"terus kamu mau saya jawab apa?"

Vanesha terlihat memikirkan sesuatu. Ia berusaha mencari jawaban, padahal sebelum nya vanesha yang memberi pertanyaan untuk iqbaal kenapa sekarang vanesha yang dikasih pertanyaan.

"ah, yaudah kalo bapak engga mau jawab"

"menurut saya, jakarta itu menyenangkan"

Vanesha tertegun, tak disangka iqbaal akan menjawab pertanyaan nya. Vanesha mengira iqbaal akan langsung diam. Ternyata tidak.

"menyenangkan, karena saya banyak belajar di jakarta"

"bapak udah punya pacar?" vanesha tiba-tiba menanyakan hal yang tidak seharusnya keluar dari mulut vanesha.

Iqbaal langsung menatap vanesha sebentar, lalu ia fokus lagi untuk menyetir. Pertanyaan dari vanesha membuat senyum tipis di wajah iqbaal.

"maaf pak, engga bermaksud"

Vanesha meminta maaf, ia merasa tak seharusnya memberi pertanyaan pribadi iqbaal.

"engga apa-apa, saya masih sendiri"

Lagi-lagi vanesha tertegun, iqbaal menjawab pertanyaan nya. Ada apa dengan iqbaal? Kenapa hari ini dia sangat berbeda. Ah semoga saja seterusnya.

"saya masih belum menemukan sosok wanita yang pas untuk saya jadikan pendamping hidup saya"

Myboss Myhusband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang