ngobrol.

267 28 1
                                    

Pagi ini vanesha dan iqbaal sudah diperjalanan pulang. Selama didalam mobil vanesha membisu, fokusnya hanya kejalan yang basah karena diguyur hujan semalaman.

Demi menghilangkan kebosanannya, vanesha mengambil earphone dan memasangkan ditelinga-nya. Ia memutar musik diponsel milik nya. Mata-nya, vanesha pejamkan, sedangkan mulut bergerak mengikuti alunan musik.

Iqbaal menoleh kearah vanesha, senyum nya mengembang. Tangan iqbaal terangkat untuk mengusap rambut panjang vanesha.

"terimakasih, sudah nerima keluargaku." ucap iqbaal.

Vanesha menoleh kearah iqbaal. Senyumnya mengembang dengan tulus.

####

Mobil iqbaal berhenti didepan butiq nya. Ia memilih untuk datang ke butiq sebelum pulang kerumah. Ingin melihat keadaan kantornya yang sudah 2 hari ia tinggalkan.

"kok ke butiq?," tanya vanesha heran.

"mau lihat sebentar, setelah itu kita pulang." jawab iqbaal sembari membuka seatbelt.

Vanesha mengangguk, ia mengikuti iqbaal turun dari mobil.

Karena iqbaal dan vanesha datang siang, jadi karyawan semua masih sibuk dengan pekerjaan nya. Ada beberapa customer yang sedang memilih dres dan baju.

Semua karyawan yang melihat kedatangan iqbaal dan vanesha, memberi ucapan selamat siang dan tersenyum.

"siang pak,"

"siang,"

Vanesha hanya mengangguk dan tersenyum.

####

Vanesha sudah berada didalam kamarnya, setelah diantar iqbaal pulang. Iqbaal juga tak mampir, ia langsung pamit.

"capek!," lirih vanesha seraya menjatuhkan badannya ke kasur.

Ddrrrtttt.
Ponselnya bergetar. Ada pesan masuk diwhatsaapnya.

Tangannya vanesha julurkan, meraba-raba kasur untuk mencari dimana ponselnya ia taruh tadi. Padahal belum lama ponselnya ditaruh, dasar vanesha.

Setelah dapat ponselnya, vanesha membuka pesan itu dan melihat siapa  pelaku pesan diponselnya.

"what!," kaget vanesha. Ia langsung spontan duduk dari rebahannya. Mata nya membelalak. Sangat terkejut dengan foto yang terpampang di foto profil whatsaap tersebut.

Pasalnya vanesha tak mengenali nomer yang sudah mengiriminya pesan, mau tak mau vanesha membuka foto yang dipasang si orang tersebut. Alhasil, foto itu membuat vanesha terkejut.

"dapat nomer aku dari mana si dia!,"

Tak berniat membalasnya, akhirnya vanesha kembali menyimpan ponsel miliknya diatas nakas. Menetralkan nafasnya sejenak, agar kalau nomer itu menghubungi dirinya, vanesha biasa saja. Tak ingin marah.

Dan benar saja, tak selang lama ponselnya langsung berdering. Panggilan masuk diponselnya, vanesha sudah menduga kalau orang itu akan menelponnya. Apalagi pesan-nya tak dibalas oleh vanesha.

Vanesha membiarkan ponselnya berdering. 2 kali sudah nada panggilan-nya berdering. Vanesha terus membiarkan ponselnya berdering. Sampai sudah 5 kali, akhirnya vanesha menyerah. Ia ingin mengangkat telpon itu. Tapi, harus dihitung dulu pakai jari sebelum mengangkatnya.

"angkat, nggak, angkat, nggak, angkat!," hitungan jari nya berhenti di kata angkat.

Mau tak mau, vanesha mengangkat telpon itu.
Dengan muka yang tetlihat malas. Vanesha menekan tombol hijau dilayar ponselnya.

Myboss Myhusband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang