cinta 2

459 55 8
                                    

"maaf baal, sebenernya aku udah punya cowok yang aku suka"
(send)

Vanesha menolak iqbaal, ia tak mau menerima iqbaal begitu saja. Menurutnya iqbaal dan vanesha baru kenal. Apalagi iqbaal bos dikantornya. Mana bisa vanesha langsung mengiyakan iqbaal begitu saja.

Vanesha langsung mematikan ponselnya. Ia ke toilet untuk menyikat gigi, karena vanesha bersiap untuk tidur.

Setelah selesai, vanesha menuju kasur big size nya. Vanesha langsung membaringkan badan nya. Mengambil selimut dan menyelimuti badannya.

"night"

Vanesha mematikan lampu kamarnya. Ia pun memejamkan matanya.

####

Vanesha sudah berada di dalam ruangannya. Pagi ini vanesha belum bertemu dengan iqbaal.

"kok aku jadi deg-degan gini ya"

Vanesha merasa takut untuk bertemu dengan iqbaal hari ini.
Sebenarnya vanesha berbohong soal cowok yang dia maksud. Dia juga ingin tahu seberapa iqbaal menginginkan nya.

Toktoktok.

"masuk"

Angeline masuk kedalam ruangan vanesha. Ada kabar yang ingin angeline beritahu kan.

"hei ada apa?" tanya vanesha.

"kamu tau gak?"

"tau apa?"

"pak iqbaal sakit"

"hah? Sakit apa?" vanesha terkejut mendengar iqbaal sakit.

Apa semua ini gara-gara vanesha? Atau memang sebenarnya sedang sakit. Kenapa vanesha tidak tahu.
Pertanyaan itu selalu berputar di kepala vanesha.

"entah, cuma sekarang lagi dirumah, tadi bayu yang ngasih tau aku" jelas angeline.

"kamu kenapa? Panik banget denger pak iqbaal sakit" sambung angeline.

"eh engga apa-apa kok"

Angeline bingung melihat ekspresi muka vanesha yang berubah menjadi sedih. Angeline tak berniat untuk menanyakan nya lebih jauh. Ia menyerah kan berkas-berkas yang tadi nya untuk iqbaal sekarang diambil ahli oleh vanesha sebagai sekertaris nya iqbaal.

"ya udah aku ke ruangan ku dulu ya"

"iya"

####

Vanesha sudah menyelesaikan tugas-tugas nya. Vanesha dan karyawan yang lain pun sudah bersiap untuk pulang.

Vanesha keluar dari ruangan nya, ia menghampiri angeline yang sedang bersiap-siap.

"angeline" panggil vanesha.

"eh, ada apa sha?"

"kamu tau alamat nya pak iqbaal?" tanya vanesha ragu-ragu.

"tau, kenapa?"

"boleh aku minta"

Angeline mengambil kertas dan pulpen. Ia menulis alamat iqbaal untuk vanesha. Setelah selesai menulis, kertas itu angeline berikan ke vanesha.

"terimakasih angeline"

"sama-sama, oh iya.. Kamu mau ke rumah pak iqbaal?"

"iya, mau bareng?"

"pengen si, cuma aku udah janji sama pacarku"

"oh ya udah kalo gitu, aku duluan ya"

"oke, hati-hati"

Myboss Myhusband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang