Park Jihoon berdiri tegap dengan hati yang terus bergumul dengan hapalan janji suci seraya menunggu sosok yang di tunggu memasuki altar. matanya menelisik setiap orang yang hari ini bersedia hadir menyaksikan hari pentingnya.
hanya beberapa, tapi tidak apa. hari ini adalah hari bahagia untuknya, Jihoon harus bisa bahkan meski orang tuanya tidak bersedia hadir untuknya.
pintu besar terbuka, sosok manis bertubuh mungil masuk menuju ke arahnya dengan sebuket bunga baby breath di genggaman.
Jihoon tersenyum saat mata mereka saling memandang.
lengannya kemudian menjadi tumpuan sosok itu yang telah berdiri di sisinya, hari ini adalah hari dimana keduanya akan mengucap janji suci di depan Tuhan dan para saksi.
menjanjikan kebahagiaan dalam kebenaran untuk satu sama lain. bersedia untuk saling mengasihi sehidup semati mulai dari hari ini.
fajar dan purnama jadi saksi penyatuan dua insan di bawah naungan cakrawala yang membiru pagi itu.
Jihoon memberi segalanya untuk Asahi, sosok kecil yang selalu ingin ia lindungi.
Asahi Park.
sang kekasih hati.
• • •
"capek banget ya?"
Jihoon menoleh saat mendapati Asahi menghela nafas agak berat. sabuk pengaman terlepas pelan kemudian langkahnya bergerak menuju pintu penumpang tempat Asahi tengah memijat pelipisnya.
Jihoon mengerti, mungkin saja Asahi kembali di serang pening. sandyakala mengiringi langkah lebar Jihoon memasuki rumah besarnya dengan Asahi yang berada di gendongan.
"bi, tolong siapkan air hangat untuk Asahi mandi, ya?" Jihoon berhenti saat menemukan salah satu maid berdiri di tangga terbawah dan menyambutnya.
"baik den, akan segera bibi siapkan.." begitu ucap si bibi sebelum bergerak melakukan tugasnya.
Jihoon melirik Asahi yang memejam di gendongan, lalu menuju kamar setelah sampai di lantai dua.
merebahkan Asahi di atas ranjang king size miliknya. melepas sepatu yang lebih muda, lalu melonggarkan ikat pinggangnya.
Jihoon mengambil tempat di pinggir ranjang, untuk kemudian memberi elusan sayang di pipi Asahi, "Sa, kita udah di rumah." ucapnya.
Asahi hanya mengangguk pelan sebagai balasan. serta merta membuat Jihoon bergerak menjauh lalu mengecup dahi yang lebih muda.
"selamat tidur, Asa."
tbc.
-disclaimer, cerita ini hanya fiktif. seluruh karakter dan alur yang ada adalah hasil dari buatan saya sebagai penulis, seluruh cast milik agensi, orang tua dan Tuhan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me [JiSahi]
Randomalasan paling sederhana dari keputusan besar dalam hidup Jihoon adalah; ia mencintai Asahi. pernah di : #1 on #jisahi #4 on #jaehyuk #1 on #yoonjaehyuk