- 12 : sesuatu yang tidak perlu

2.7K 349 58
                                    

Asahi sedang menonton acara di telivisi, yah meskipun bolak-balik channel dan tidak jelas apa yang di tonton, Asahi mendapati dirinya terserang sepi, anak anak smp belum datang seperti biasa, Jihoon apalagi, bahkan suaminya itu bilang mungkin akan pulang telat karna ada jadwal tryouts.

hhhhh, sabar

tak lama menyandarkan kepala di sofa, pintu di ketuk lalu masuklah adik sepupunya. yang buat heran itu wajah murung Haruto, padahal setau Asahi kemarin anak tinggi ini masih ceria sekali.

Haruto mendudukan diri di sisinya, ah iya, baru sadar Jeongwoo tidak ikut bersamanya, kemana dia?

"Haru, kenapa? mukanya masam, galau ya?"

diberkatilah Haruto yang masih sanggup bersabar dengan segenap pertanyaan Asahi, hhh, mau marah!

"ngga, cuma cape aja tadi ada latihan soal ujian, banyak banget." ucapnya, lalu ikut bersandar di sofa, menutup matanya yang memejam dengan lengan kanan.

"beneran? terus Jeongwoo mana? kok tumben ngga bareng?"

nah ini, Haruto malas sekali kalau harus di pertanyakan tentang makhkuk gelap satu itu, Haruto sedang berusaha menjauhi pemuda berbahu lebar itu, ya mana mungkin bersama seperti biasa? ck, tapi Asahi tidak tau apa yang terjadi. bukan salahnya jika bertanya begitu.

kakak sepupunya ini tidak tau kalau adik iparnya tidak benar benar bisa menerima keadaan dan keberadaannya sebagai istri sang kakak.

"Ru, kok diem?" tanya Sahi lagi, saat tidak menerima jawaban dalam bentuk apapun dari adiknya.

"ngga tau, tadi gue balik duluan karna kecapean." jawab Haruto sekenanya.

"kalo gitu balik ke rumah aja gih, terus tidur, katanya kecapean, jangan sampe sakit, ujian lo udah deket soalnya." ucap Sahi pada Haruto yang malah menggeleng,

"ngga mau, mau disini aja, males ketemu Om Yuta, nanti nanya nanya tentang lo, gue pusing. padahal suruh kesini aja gamau dianya, ngeselin banget orang tua!" nah. Haruto pun menyuarakan kekesalannya.

Asahi menghela nafas, "kalo gitu balik ke rumah lo sendiri dong,"

"ngga ah, sepi, rasanya kaya ngga di rumah tapi di kuburan," ujar Haruto kemudian bangkit dan melengos pergi ke dapur, mau makan.

Asahi mendengus, dalam hati meringis kasihan karna adik sepupunya kurang perhatian orang tua. itu sebabnya dia lebih suka tinggal di rumah Asahi, tapi keadaan di rumah Asahi saat ini mungkin membuatnya tertekan, kasian sekali Haruto.

tapi sekarang, Asahi memikirkan tentang kemungkinan sedang ada masalah di antara Jeongwoo dan Haruto, karna dua anak itu tidak akan berpisah tanpa masalah yang benar benar mampu membuat mereka menciptakan jarak. kira kira ada masalah apa ya?

• • •

Jeongwoo duduk termenung di sebuah cafe, niatnya mau healing time selepas kelas berisi latihan soal soal ujian yang menguras otak, tapi ternyata pikirannya tidak bisa di kendalikan, satu satunya yang sedang menyita seluruh indra pemikirnya hanya Haruto dan kemarahannya.

tapi bagi Jeongwoo, yang memang menyaksikan bagaimana kesulitan yang di alami sang kakak, rasanya cukup berat menerima semua ini, hubungannya bahkan ikut renggang dengan sang papa, hanya bertegur sapa sebatas formalitas saja, di sisi lain Jeongwoo tau sang mama menahan kesedihannya, tidak ada seorang istri dan ibu yang senang melihat hubungan ayah dan anak yang tidak sehat.

belum lagi ujian yang sudah semakin dekat, dan Haruto kini menjauhinya, di sekolah tadi tidak sekalipun Haruto mau berdekatan dengan dirinya, bahkan membalas tatapannya pun tidak. sakit hati Jeongwoo.

Be With Me [JiSahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang