Haruto dengan baik hati memberi bahunya untuk Asahi bersandar sepanjang perjalanan. perumahan levanter yang katanya akan jadi lingkungan tempat tinggal kakaknya yang baru lumayan juga menurut Haruto yang sudah bertekat kuat akan terus mengunjungi Asahi setiap hari, bila perlu dia akan pindah dari rumah dan ikut tinggal bersama sang kakak guna menjaga dia dari panda buas yang mungkin saja akan memangsa kakaknya itu setiap hari.
Haruto dan pikiran negatifnya sungguh sangat random sampai sampai tidak sadar mobil yang di kemudikan Junkyu sudah berhenti, Jihoon yang sampai lebih dulu sudah membuka pagar lebar lebar mempersilahkan Junkyu memarkir mobil di halaman rumah.
"kak, ini tidur apa gimana sih?" Haruto menepuk pipi Asahi yang memerah dan matanya memejam. cantik sekali, pantas saja Haruto ganteng.
"hng? gue nggak tidur." Asahi menggumam, tapi tidak juga menjauhkan kepalanya dari bahu yang lebih muda.
"yok, turun yok. udah sampe nih kita," Junkyu memberi komando lebih dulu membuat Asahi membuka mata dan menoleh menelisik sekeliling dari dalam mobil.
"kok enggak bilang kita udah sampe!?" tanya Asahi entah kenapa terdengar galak bagi Haruto.
kan jadi agak takut, "a-anu, tadi-"
"udah ah, ayo keluar." Asahi keluar mobil begitu saja setelah Jihoon membukakan pintu untuknya. meninggalkan Haruto yang ingin sambat tapi di tahan. takutnya balik di damprat.
"untung gue sama Jeongwoo masih smp," entah kenapa dia malah menggumam begitu seraya melangkah keluar.
"wahh, rame yah," sapa seseorang dengan perut buncit yang berdiri di teras depan menyambut kedatangan rombongan Jihoon.
"lumayan lah, bawa pembantu dua sama Shiho satu," kata Jihoon nunjuk Junkyu dan Haruto yang dikatainya pembantu.
"asem banget Hoon, udah di bantuin seharian, ujung ujungnya di katain babu!" umpat Junkyu dengan tampang kesalnya sementara Haruto elus dada Mashiho dengar dirinya di katai babu.
"untung gue takut sama kak Asa," gumamnya.
"bang Hyunsuk mana kak?" tanya Jihoon pada sosok bogel nan berisi alias istrinya Hyunsuk.
"kamar mandi, ayo masuk. ngapain di luar kaya sels asuransi," ucap istrinya Hyunsuk menggiring ke empat orang yang berdiri di teras untuk masuk.
sampai di dalam rumah, munculah Hyunsuk dari arah dalam, mungkin baru selesai dengan urusan di kamar mandi.
"widihh, udah sampe ternyata.. duduk duduk, btw maaf ya, kalo rumahnya sederhana," kata Hyunsuk mempersilahkan empat orang yang baru masuk untuk duduk.
Haruto langsung mencibir setelah mendengar ucapan Hyunsuk.
apanya yang sederhana dari rumah dengan dua lantai dan kesan elegan ini
meskipun Haruto masuk jajaran anak sultan, tapi tidaklah dia sebegitu dungu hanya untuk menilai exterior look rumah ini. segitu di bilang sederhana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me [JiSahi]
Randomalasan paling sederhana dari keputusan besar dalam hidup Jihoon adalah; ia mencintai Asahi. pernah di : #1 on #jisahi #4 on #jaehyuk #1 on #yoonjaehyuk