- 09 : sisi lain

2.9K 364 92
                                    

Jaehyuk masih terbaring di dalam kamar sejak malam kemarin dia di perbolehkan pulang dari rumah sakit setelah menerima beberapa perawatan untuk luka luka di wajah akibat insiden baku hantamnya dengan Jihoon kemarin.

tubuhnya masih terasa remuk dan wajahnya pun seperti sangat tebal akibat banyaknya luka yang masih membengkak di sana, beruntung mata dan hidungnya tidak kenapa kenapa, jika saja hidungnya patah atau matanya terluka parah pasti akan lebih sakit lagi dari ini. untuk berbicara saja rasanya sungguh ngilu sekali, bibir Jaehyuk robek dari dalam dan membengkak di sudut kanan.

hela nafasnya terlepas begitu saja saat seekor nyamuk hinggap di lengannya lalu tak sengaja ia tepuk dan mengenai lebam yang ada di permukaan kulitnya, cukup membuatnya merasakan nyeri. jika di bayangkan, ini rasanya sangatlah sakit, kau akan meringis saat baru saja membayangkan diri mu berada di posisi Jaehyuk, karena sungguh akibat dari kemarahan Jihoon bukan lah main-main.

tapi, biar begitu Jaehyuk masih yakin bahwa sebab dari sikap Jihoon padanya yang seperti kemarin itu pasti karena Asahi yang sudah mempengaruhi si pemuda Park agar memusuhinya, mengatakan hal-hal yang tidak tidak pada Jihoon sehingga Jaehyuk menjadi sangat buruk di matanya, padahal kan, niat Jaehyuk itu baik.

dia tidak ingin Jihoon menjadi orang yang menyia-nyiakan masa depan demi seorang Asahi. tapi yang di dapatnya malah ini, bukan ucapan terima kasih melainkan kemarahan yang membabi buta seperti ini.

"lagian dia juga udah bilang sekali jangan gangguin Asahi, atau apalah itu yang lo ada di deket Asahi, kalo lo nurut aja lo gak akan berakhir bonyok kayak gini," seorang temannya, sebut saja Jeongin menyatakan argumennya pada Jaehyuk, omong omong dia bersama Beomgyu ceritanya sedang menjenguk Jaehyuk.

"gue gak gangguin dia, udah gue bilang, gue cuma ngasih tau dia buat jauhin bang Jihoon."

"ya tapi cara lo barbar bego, dia uke. mantan lo pula, harusnya lo punya lah kemanusiaan dikit buat ngasih tau dia pelan pelan, toh juga Asahi gak akan mungkin berani ngebentak 'lo, kan?" kata Beomgyu sambil mengupas sebuah jeruk buah tangannya untuk Jaehyuk tapi di makannya sendiri.

"uke nakal kaya dia itu gak akan cukup di halusin, sekali di kasih tau dia gak akan mau ngerti,"

"ye, terus? dengan lo begitu, malah lo yang babak belur, coba tuh kelahi nya di tempat sepi yang cuma ada lo, Asahi sama bang Jihoon doang, gue yakin lo udah sakaratul maut kali Jae," ucap Jeongin dengan kalemnya dia.

sementara itu Jaehyuk mencebik lalu menyesal lantaran bibirnya terasa perih, "emang dasar si Asahi nya aja udah pengaruhin bang Jihoon biar jadi kayak gitu ke gue, terakhir gue ketemu sama dia kan waktu dia minta ketemuan, di situ dia ngata-ngatain gue, masih untung gue sabar coba kalo nggak? udah kali gue gibeng di ruang osis, mana sepi kan," tapi masih bisa membalas ucapan Jeongin dengan kalimat panjang.

Beomgyu terkekeh seraya menelan potongan jeruk di dalam mulutnya, "lagian, lo apa gak mikir? gimana kalo apa yang Asahi bilang tentang dia hamil anak lo itu bener? dosa lo Jae," katanya.

Jeongin yang tadinya rebahan langsung duduk dan menunjuk-nunjuk Jaehyuk dengan sebatang pisang, "Nah iya tuh!! gimana Jae, coba lo bayangin! kalo Asahi beneran hamil anak lo, dia yang udah gak lo akuin selama ini, lo fitnah dia bahkan lo bentak-bentak depan umum dan yang tanggungjawab atas kelakuan lo itu malah bang Jihoon pula!" ucapnya panjang lebar dengan nada yang menggebu.

herannya Jaehyuk malah mengibaskan satu tangannya, mengentengkan ucapan serius Jeongin, "gak mungkin lah, gue yakin itu bukan anak gue." katanya.

"tapi, dare yang waktu itu loh Jae, lo udah main sama Asahi, lo yakin itu bukan anak lo?" tanya Beomgyu lagi.

dan Jaehyuk diam beberapa saat sampai akhirnya mengangguk, "yakin," katanya.

Jeongin menghela nafas, "saran gue nih Jae, mending lo hati-hati sama bang Jihoon, marah nya aja bikin bonyok gimana murka nya Jae? daripada lo mati sia sia mending lo berenti deh ikut campur urusan dia,"

Be With Me [JiSahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang