Hyunsuk hampir serangan jantung ketika mendapati istri kecilnya nyaris terjatuh dari tangga lantai dua saat berniat mendatanginya yang kebetulan sedang nonton bola di ruang tengah; iya hampir karena untungnya Hyunsuk langsung berguling dari sofa dan berlari menaiki anak tangga dengan kecepatan super demi istrinya agar tidak benar benar jatuh.
kalau betulan jatuh, mati saja Hyunsuk di tangan Seo Johnny.
"kamu kenapa sih? lari lari di pikir lagi main bola, ini di rumah jangan di pikir kamu lagi main futsal kaya dulu ya, hampir aja kamu gelinding kalo gak cepet aku samperin-hey, loh loh loh, kok mewek?!" Hyunsuk auto terkejut ketika Changbin malah menangis dan tiba tiba memegangi dadanya.
"kenapa kenapa?"
"perasaan aku gak enak banget, mau nangis, aku degdegan.. serius, hiks-ini kenapa?"
Hyunsuk yang di tanya ya mana tau jelas jelas bukan dia yang hamil otomatis dia tidak tau bagaimana bentuk perubahan emosi istrinya.
tapi sekarang dia mulai pusing.
"aku kenapa sih, Hyunsuk?"
"aduh, aku nggak tau dong Bunda, emang kamu dari tadi ngapain kok tiba tiba begini?"
Changbin yang sudah duduk di pinggir ranjang masih memegangi dadanya yang terasa berdegup tidak enak.
"nggak tau.. nggak tau tadi lagi pesenin pereda mual buat Asahi, tapi tiba tiba degdegan, hiks-gak enak perasaannya.." Changbin jadi merengek, bagi Hyunsuk ini hal yang amat sangat jarang terlebih Changbin tidak akan pernah sudi datang padanya dalam keadaan apapun kecuali sedang sangat butuh butuh nya.
"Asahi nggak papa kan ya? kamu ada telpon Jihoon nggak? Asahi baik baik aja kan?" tiba tiba Changbin melempar runtutan pertanyaan.
dengan jujurnya Hyunsuk menggeleng, sudah dua hari dia tidak saling bertukar pesan dengan Jihoon.
"coba telpon ke rumahnya, cepet!"
"ok, bentar.. jangan nangis, nanti kamu pusing,"
Changbin berusaha menahan lonjakan perasaan aneh yang pertama kali mengganggu siklus kehamilannya ini. sementara Hyunsuk tengah menghubungi telpon rumah Jihoon yang sudah sepuluh kali percobaan tetap tidak di angkat lalu setelahnya Hyunsuk memutuskan mengabaikan pertandingan live dari tim sepak bola kecintaannya demi mengantar Changbin langsung menuju rumah Jihoon.
• • •
begitulah asal muasalah kedatangan pasangan Choi itu ke kediaman Jihoon hampir tengah malam teng dan mendapati pagar, pintu rumah dan jendela tidak di kunci, lampu yang menyala juga meyakinkan Hyunsuk untuk menerobos masuk dan menemukan Asahi yang terbaring berbantalkan lipatan tangannya di atas sofa sambil menangis dan memanggil nama Jihoon dalam tidurnya.
saat itu juga Changbin langsung panik, dan Hyunsuk langsung migrain lantaran keluh Changbin tentang Asahi yang menangis dan suhu tubuhnya tinggi membuatnya terdiam.
'aduh, Jihoon..' rutuknya dalam hati.
lalu tersentak saat Changbin memintanya untuk menghubungi Jihoon yang mana ternyata ponsel makhluk sejenis panda jadi jadian itu tertinggal di atas meja di antara buku buku yang berserakan.
"Hyunsuk, ini Asahi gimana?" Changbin sudah berusaha membangunkan Asahi dari tidurnya tapi anak itu tak kunjung sadar.
"bawa ke klinik?"
"kamu bawa dokter nya kesini, kasian Asahi kalo harus di bawa kesana kalo keadaannya kaya gini,"
"mana ada klinik buka tengah malem gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me [JiSahi]
Randomalasan paling sederhana dari keputusan besar dalam hidup Jihoon adalah; ia mencintai Asahi. pernah di : #1 on #jisahi #4 on #jaehyuk #1 on #yoonjaehyuk