Levi keluar dari Rumah dan berjalan-jalan di dalam mal. Dia melihat toko makanan dan memasuki nya. Pandangan mata nya jatuh pada sebuah Teh dan dia mengambil nya. Tiba-tiba saja Levi mendapat ide. Dia akan membawa teh itu keluar dengan sengaja dan membiarkan diri nya tertangkap. Pasti Paman akan sangat marah pada nya. Levi keluar membawa teh di tangan nya Tiba-tiba seorang satpam menghampiri nya.
"Maaf." Kata nya. "Tapi anda belum membayar teh yang anda bawa!"
Levi menatap dingin. "Memang! Jadi kenapa?"
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak nya. "Di sini kau rupa nya!"
Levi menatap orang yang menepuk pundak nya. Si pemain gitar sekolah nya lagi.
Petra menatap Levi sambil tersenyum. Dia sudah memerhatikan Levi sejak tadi. Dia tahu Levi melakukan hal tadi dengan sengaja.
"Maaf, Pak!" lanjut Petra. "Dia teman saya! Saya menyuruh nya membawakan Teh ini ke kasir, tapi seperti nya dia kelupaan dan berjalan ke pintu keluar!"
Si satpam terlihat curiga. "Apa benar begitu?"
Saat Levi mau bicara, Petra langsung memotong nya. "Ya benar! Lagi pula kalau dia memang berniat mencuri Teh, kenapa dia tidak memasukkan nya saja ke tas biar tidak terlihat? Teman saya ini malah membawa nya secara terang-terangan."
Levi benar-benar terlihat kesal. Petra mengambil teh di tangan nya.
"Kalau begitu saya bayar dahulu teh ini, Pak! Sekali lagi saya minta maaf!" Petra berkata dengan tulus. Pak satpam tersenyum pada nya.
"Tidak apa-apa!" kata nya.
Petraa berjalan ke arah kasir
Saat keluar dari toko makanan, Levi mencekal lengan petra
"Heh! Kurang kerjaan, ya?" teriak nya. "Untuk apa ikut campur urusan orang?"
Petra tersenyum. "Seharusnya kau bilang terima kasih dan aku akan membalas nya dengan bilang sama-sama"
Levi mendecih. "Dengar, ya! Aku tidak suka orang sepertimu! Aku hanya akan memperingatkan sekali ini saja! Jangan ikut campur urusanku, atau kau akan menyesal!"
petra hanya berdiri dengan tenang.
"Heh! Dengar tidak?" teriak Levi lagi.petra menganguk.
Levi memandang Petra dengan bingung. "Kenapa dia hanya diam seperti patung?" pikir nya.
"Kau ngerti maksudku nggak?" seru Levi lagi.
Petra mengangguk untuk kedua kali nya.Levi menjadi semakin bingung. "Mana suaramu? Kenapa sekarang kau cuma diam? Mendadak bisu, ya?"
Petra menggeleng.
"Jadi kenapa diam sekarang?"
Benar-benar orang aneh, kata Levi dalam hati. Tadi di toko makanan bicara panjang lebar, sekarang malah diam serpaman bahasa dan Levi membalikan badanya
"Kenapa? Kau sakit?" tanya Levi, suara nya agak melembut dengan lirikan .
Pertanyaan itu membuat Petra terkejut sejenak, akhir nya ia mengangguk.
"Pokok nya aku tidak mau kau ikut campur urusanku lagi!! Awas saja!"
Levi pergi meninggalkan Petra.
Petra tersenyum kecil. Dia memasukkan teh tersebut ke tas nya lalu keluar dari mal. Tak berapa lama kemudian, petra memasuki rumah sakit yang jauh nya hanya 300 meter dari sana.
"Dari mana saja kau?"
Seorang dokter menghampiri Petra dengan wajah panik.
"Jalan-jalan" kata petra."Petra..." kata dokter itu.
"Aku tahu.." kata petra. "Tapi aku bosan sama sekali Maafkan aku, ayah!"
Sang dokter yang ternyata ayah petra tersenyum. "Tidak apa-apa! Lain kali kalau mau jalan-jalan bilang ayah dulu! Sudah makan belum?"
petra menggeleng.ayah tersenyum. "Ayo, kita cari makan!"
petra mengikuti langkah ayah nya. Dia tahu dari teman-teman sekelas nya bahwa si Rambut hitam undercut itu bernama Levi,murid tampan yang bermasalah.
"Apa yang membuatmu tersenyum-senyum seperti itu?" suara ayah nya memecah lamunan Petra.
"Aku bertemu seseorang yang unik hari ini!" kata petra.
"Siapa?" ayah bertanya.
"Teman sekolah" jawab petra. "Dia anak baru!"
"bisakah kau menceritakan nya pada ayah?" tanya ayah petra
"engg....bukanya kita besok ada pemeriksaan?" jawab petra mengalihkan topik
"ya..petra hampir tidak pernah menceritakan kehidupanya di sekolah,selalu saja mengalihkan topik"batin Ayah Petra
"ayah?" tanya petra
Ayah nya mengangguk. "ya tentu!"
Petra Sejak kecil sudah keluar masuk rumah sakit.
Di taman rumah sakit,petra terduduk sendiri. Dia memandangi Teh hitam yang berada di tanganya,hangat.. meningatkan nya pada kejadian tadi di toko makanan. Petra tertawa kecil. Entah mengapa ingatan akan Levi membuat nya lebih rileks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [LEVI X PETRA] (end)
RomanceLevi x Petra Fanfiction Semua kejadian berawal dari ruang musik dimana Levi Ackerman seorang pemuda yang dingin dan cuek memasuki sekolah barunya yang terakhir,SMA Shingeki dan ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis ramah dan hangat bernama Petra...